Jumat, 9 Mei 2025

Tribunnews WIKI

Malang Bumi Hangus (31 Juli 1947), Pembakaran Bangunan-bangunan Belanda di Malang

Rabu, 14 Agustus 2019 10:12 WIB
TribunnewsWiki

TRIBUN-VIDEO.COM - Pada tanggal 31 Juli 1947, saat Belanda hendak menyerang Malang, rakyat Malang membakar bangunan-bangunan agar tidak dapat digunakan penjajah.

Berkat kekalahan Jepang terhadap Sekutu, Indonesia kemudian memproklamasikan kemerdekaan.

Namun kemerdekaan tersebut belum diakui oleh dunia Internasional.

Belanda bahkan kembali lagi untuk berusaha mengklaim Indonesia sebagai negara jajahannya.

Pada tahun 1947, Belanda menduduki Jawa Timur dan berniat menjadikan Malang sebagai pusat pertahanan.

Belanda melancarkan Agresi Militer I yang menjadi pelanggaran atas perjanjian Linggarjati.

Sebelumnya, pada 25 Maret 1947, Belanda dan Indonesia menyepakati perjanjian Linggarjati.

Dalam perundingan tersebut, sejumlah hal kemudian disepakati kedua belah pihak:

  • Belanda mengakui Jawa dan Madura sebagai wilayah RI secara de facto;
  • Belanda akan meninggalkan wilayah RI paling lambat 1 Januari 1949;
  • Indonesia berganti menjadi negara RIS (Republik Indonesia Serikat);
  • RIS menjadi negara persemakmuran di bawah naungan negeri Belanda.

Pada 15 Juli 1947, Letnan Gubernur Jenderal Johannes van Mook memberi perintah agar Indonesia menarik mundur pasukan sejauh 10 kilometer dari garis demarkasi yang telah disepakati.

Penolakan pemerintah Indonesia membuat murka van Mook.

Agresi Militer 1 dimulai pada 21 Juli 1947 dengan sasaran Jawa dan Sumatera, menegaskan bahwa perjanjian Linggarjati tidak berlaku lagi untuk Belanda. 

Kronologi Peristiwa

Sebelum Belanda menyerang Malang, Hamid Roesdi, pahlawan asal Pagak kelahiran 1911 berkeliling kota dan memerintahkan seluruh rakyat untuk membakar bangunan-bangunan Belanda di Malang.

Pasukan Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) dan masyarakat Malang saling membantu menyelesaikan misi tersebut.

Setidaknya 1000 bangunan Belanda yang dimiliki pribumi pun tak lolos dari aksi pembakaran serempak tersebut.

Balai Kota Malang juga termasuk ke dalam bangunan yang dibakar.

Tindakan ini dilakukan guna mencegah kota diduduki kembali oleh penjajah.

Karena kantor pemerintahan dibakar, pemerintahan sementara dipindahkan ke Hotel Palace yang sekarang bernama Hotel Pelangi.

Masyarakat Malang kemudian mengungsi ke daerah selatan seperti Tumpang, Wajak, Turen, Gondanglegi, Pakisaji, hingga Blitar dan daerah barat seperti Batu, Pujon, serta Ngantang.

Sementara itu, pemerintahan kota pindah ke Bantur.

Pos pertahanan dibuat di Bululawang dengan rencana untuk merebut Malang kembali. 

Dampak Peristiwa

Dari aksi bumi hangus dan usaha mengungsikan tersebut, banyak masyarakat, pejuang dan tentara yang meninggal.

Tidak hanya karena terkena peluru pasukan Belanda.

Juga karena terbakar saat melakukan bumi hangus.

Pada 1949, Belanda kembali melancarkan Agresi Militer II.

Malang memperoleh kemerdekaan pada 27 Desember 1949.

Pemerintahan kota Malang juga dipindahkan ke gedung balai kota pada 2 Maret 1950. 

(TribunnewsWiki/Indah)

Artikel ini telah tayang di tribunnewswiki.com dengan judul : 17 AGUSTUS - Seri Sejarah Nasional : Malang Bumi Hangus (31 Juli 1947)

ARTIKEL POPULER:

Baca: Pertempuran Medan Area, Pertempuran 9 Oktober 1945 hingga 15 Februari 1947 di Medan, Sumatera Utara

Baca: Serangan Umum Surakarta, Serangan Perpisahan Slamet Riyadi

Baca: Serangan Umum 1 Maret 1949, Pertempuran yang Buktikan pada Dunia Masih Eksisnya Republik Indonesia

TONTON JUGA:

Editor: Alfin Wahyu Yulianto
Video Production: Fikri Febriyanto
Sumber: TribunnewsWiki

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved