Rusia Pilih Abstain tapi Sebut Resolusi Gaza Buatan AS sebagai "Jebakan Berbahaya" bagi Palestina

TRIBUN-VIDEO.COM - Rusia dan China dikabarkan memilih abstain (tak berikan suara) dalam pemungutan suara resolusi Gaza.

Namun, Rusia juga melontarkan pernyataan di mana resolusi AS tentang Gaza itu justru akan membahayakan masa depan Palestina.

Mengutip Tribunnews pada (18/11), hal itu diutarakan oleh utusan Rusia dalam pernyataannya.

Perlu diketahui di awal, Rusia menyatakan bahwa resolusi AS yang berisi rencana pembentukan Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF) yang akan bertugas di Gaza hingga 2027 adalah gagal.

Disebut begitu, karena dinilai tidak memasukkan prinsip fundamental "dua negara untuk dua bangsa".

Lantas, Rusia melihat bahwa resolusi versi AS itu justru akan memperkokoh pemisahan Jalur Gaza dari Tepi Barat.

Mengingatkan pada praktik kolonial lama ketika aspirasi Palestina diabaikan.

"Hal ini dapat memperkokoh pemisahan Jalur Gaza dari Tepi Barat. Ini mengingatkan kita pada praktik kolonial dan Mandat Inggris untuk Palestina di Liga Bangsa-Bangsa, ketika pendapat rakyat Palestina sendiri tidak diperhitungkan," ujar utusan Rusia, dalam situs web presiden federasi Rusia.

Lebih dari itu, Rusia juga mempertanyakan mandat luas yang diberikan kepada ISF.

Termasuk kemungkinan penggunaan “segala langkah yang diperlukan” dalam pelucutan senjata pasukan bersenjata di Gaza.

Lantas, Rusia menilai mandat seperti itu justru berpotensi mengubah misi perdamaian menjadi pihak yang terlibat konflik.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rusia Tolak Ikut Campur, Sebut Resolusi Gaza Versi AS 'Jebakan Berbahaya' bagi Masa Depan Palestina

Baca: Trump Siapkan Sanksi Global untuk Negara Pendukung Minyak Rusia, Iran Diisyaratkan Jadi Target Baru

Baca: Rangkuman Konflik Rusia-Ukraina: Nyali NATO Menciut Dihajar Rudal Putin, Khawatir Perang Hibrida

#Rusia #Gaza #ResolusiGaza #Palestina #Abstain #DKPBB #ISF #BoardOfPeace #IsraelPalestina #BeritaGaza #GazaUpdate #TimurTengah #Geopolitik #AmerikaSerikat #RusiaPalestina #PBB #UNResolution #Gaza2025 #KonflikTimurTengah #BeritaInternasional