Tribunnews Update
Dituduh Tolak Rawat Warga Baduy Korban Begal karena Tak Ber-KTP, 2 RS di Jakpus Buka Suara
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Seorang warga Baduy Dalam, Repan mengaku ditolak berobat oleh rumah sakit karena tak memiliki KTP seusai menjadi korban begal di Jakarta.
Namun, kabar tersebut dibantah oleh dua rumah sakit yang disebut-sebut menolak memberikan perawatan.
Bantahan pertama diungkapkan oleh Direktur Utama Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, dr. Jack Pradono Handojo.
Baca: Heboh Isu Warga Baduy Dalam Ditolak RS di Jakarta Imbas Tak Punya KTP, Pramono Anung Tegas Bantah
Ia membantah ada pasien dari Baduy Dalam yang sempat mendatangi rumah sakit.
"Tadi pagi dikonfirmasi oleh Ibu Kepala Dinas Kesehatan Jakarta, dikatakan bahwa mereka telah melakukan investigasi dan confirm bahwa pasien itu bukan merupakan pasien dari rumah sakit Islam Cempaka Putih, Alhamdulillah," ujar Jack di RSIJ Cempaka Putih, Selasa (11/11/2025).
Jack lantas menegaskan, pihaknya tak pernah menolak pasien berobat yang tak memiliki KTP maupun yang memiliki kartu identitas namun dari luar kota.
"Kami ingin mengatakan bahwa kami tidak pernah menolak pasien. Punya KTP atau tidak punya KTP, dari Jakarta atau dari Tangerang atau dari Depok, atau dari Bekasi atau dari tempat yang lain," lanjut dia.
Baca: Gegara Tak Punya KTP! Warga Baduy Dalam Korban Begal Diduga Ditolak RS di Jakarta
Menurut Pradono, RSIJ Cempaka Putih didirikan untuk kepentingan masyarakat kurang mampu.
Selain itu, surplus laba tahunan RSIJ juga digunakan untuk memberikan bantuan kepada warga yang tidak memiliki dokumen kependudukan.
"RS ini sejak dahulu dan awal didirikan sebetulnya untuk kepentingan kaum dhuafa, beda dengan rumah sakit yang laba setiap tahun ada deviden yang harus disetorkan kepada pemegang saham," kata dia.
Senada dengan RSIJ, pihak RS Yarsi Cempaka Putih juga membantah pernah menolak pasien warga Baduy.
Baca: Sidang Korupsi Impor Gula, Hotman: Harga Gula Impor Dipaksa Ikut Patokan Cibaduyut
Direktur Medis Rumah Sakit (RS) Yarsi Cempaka Putih, Muhammadi mengatakan, pihaknya tidak pernah kedatangan pasien warga Baduy.
"Bukti kunjungan hari itu yang memang tidak ada orang tersebut. Dan tidak ada data yang kita identifikasi dari teman-teman yang merawat kalau ada kehadiran tersebut," lanjut dia.
Berdasarkan bukti yang dimiliki rumah sakit, tak ada orang Baduy yang teridentifikasi datang ke RS.
Diketahui, insiden ini bermula saat Repan datang ke Jakarta untuk berjualan madu dan aksesori khas adat Baduy.
Namun, ia diserang empat orang tak dikenal yang merampas barang berharganya.
Baca: Heboh Isu Warga Baduy Dalam Ditolak RS di Jakarta Imbas Tak Punya KTP, Pramono Anung Tegas Bantah
Seusai kejadian itu, Repan mendatangi rumah sakit di Jakarta Utara namun mengaku ditolak. (Tribun-Video.com/Tribunnews.com/Kompas.com)
Baca juga berita terkait di sini
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kronologi Warga Baduy Ditolak Berobat di Rumah Sakit hingga Respons Wamen Kesehatan
# TRIBUNNEWS UPDATE # Rumah Sakit # Jakarta # Baduy # begal
Reporter: Tri Suhartini
Video Production: valencia frida varendy
Sumber: Tribunnews.com
TRIBUNNEWS UPDATE
Rekaman CCTV Detik per Detik Gerak-gerik Terduga Pelaku Pengeboman di SMAN 72 Jakarta saat Beraksi
1 hari lalu
Tribunnews Update
Rangkuman Konflik Israel-Hamas: Markas Militer AS Siap Dibangun, Klaim Kirim 15 Ribu Truk Bantuan
1 hari lalu
Tribunnews Update
Terungkap Motif Pelaku Peledakan Bom SMAN 72 Jakarta, Polisi Pastikan Tak Terkait Jaringan Terorisme
1 hari lalu
Shopping Live Update
Resmi Cerai, Andre Taulany Hanya Ajukan Ikrar Talak Tanpa Bahas Harta dan Anak
1 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.