Pernyataan Anak Menkeu Purbaya, Yudo Sadewo: Orang Indonesia Itu Mabuk Agama Sekaligus Tak Beragama

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru.

TRIBUN-VIDEO.COM - Nama Yudo Sadewa, putra dari pejabat senior Kementerian Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, kembali menjadi sorotan publik.

Namun kali ini, bukan karena analisis ekonominya yang tajam, melainkan karena satu kalimat pendek yang ia ucapkan di platform TikTok.

Dalam video berdurasi kurang dari satu menit di akun @yudosadewa, Yudo berkata,

“Gais, orang Indonesia itu mabuk agama sekaligus tidak beragama.”

Kalimat sederhana itu langsung viral dan memicu gelombang reaksi besar di dunia maya.

Banyak pengguna TikTok dan X (Twitter) menanggapi pernyataan tersebut dengan berbagai sudut pandang.

Opini publik pun terbelah antara yang menilai Yudo sebagai sosok “berani dan jujur” dan yang menganggapnya “terlalu provokatif.”

Baca: Garang dengan Gaya Koboinya, Menkeu Purbaya Akui di Rumah Tak Berdaya: Semua Uang Dipegang Istri

Dalam video itu, Yudo tampil santai mengenakan kaus hitam polos, berbicara dengan nada ringan namun penuh penekanan.

Ia menegaskan, pernyataannya bukan untuk menghina agama, melainkan mengajak masyarakat bercermin.

Menurutnya, banyak orang di Indonesia yang terlalu fokus pada simbol-simbol keagamaan, tetapi melupakan makna spiritual di baliknya.

“Kita sering berlebihan menampilkan ritual, tapi miskin pemahaman.

Banyak yang kelihatannya religius, tapi masih mudah benci, iri, dan memfitnah,” ujarnya dalam video lanjutan.

Yudo menyebut fenomena itu sebagai bentuk "mabuk agama" kondisi di mana seseorang terjebak dalam euforia religius tanpa benar-benar memahami esensi ketuhanan di baliknya.

Bagi Yudo, agama dan ilmu pengetahuan bukanlah dua kutub yang saling meniadakan.

Baca: Dedi Mulyadi Merespons Permintaan Maaf Menkeu Purbaya: Tak Perlu Minta Maaf, Bayar Saja Dana Rp190 M

Sebaliknya, ia menilai keduanya harus berjalan beriringan.

“Untuk memperkuat keimanan, kita harus belajar ilmu pengetahuan. Jangan cuma ikut-ikutan,” katanya tegas.

Pernyataan itu menggambarkan pandangan progresif seorang anak muda yang tumbuh di tengah benturan dunia modern di mana spiritualitas sering dianggap berlawanan dengan rasionalitas.

Namun bagi Yudo, justru keduanya saling melengkapi.

“Agama bukan pelarian dari logika. Justru logika membantu kita memahami kedalaman iman,”
tambahnya.

Pertanyaannya kini: apakah pernyataan Yudo hanyalah provokasi, atau justru sebuah cermin besar bagi masyarakat Indonesia yang sedang mencari arah spiritualnya?

Kalimat yang ia lontarkan mungkin terasa menyinggung bagi sebagian orang.

Namun di balik gaya bicara blak-blakan itu, tersimpan pesan reflektif: bahwa agama seharusnya menuntun manusia untuk berpikir lebih dalam, bukan sekadar tampil lebih suci.

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Berani! Yudo Sadewa Anak Menkeu Purbaya Sentil Orang Indonesia Mabuk Agama Sekaligus Tak Beragama