Rabu, 8 Oktober 2025

TRIBUNNEWS UPDATE

Fenomena Langka Supermoon Malam Ini, Paling Cerah Sepanjang Tahun, Dapat Disaksikan Tanpa Alat Bantu

Selasa, 7 Oktober 2025 22:26 WIB
Tribunnews.com

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Langit Indonesia malam ini, Selasa (7/10/2025), akan menampilkan dua fenomena langka sekaligus: Supermoon dan Harvest Moon.

Kedua momen ini terjadi bersamaan saat Bulan memasuki fase purnama yang bertepatan dengan jarak terdekatnya dari Bumi (perigee).

Menurut Direktur Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu BMKG, Setyoajie Prayoedhie, waktu terbaik untuk menikmati keindahan Supermoon adalah sesaat setelah Matahari terbenam.

“Waktu terbaik menyaksikan Supermoon di Indonesia pada saat bulan terbit (biasanya setelah matahari terbenam) sehingga warna bulannya terlihat bagus dan jelas,” ujar Ajie dikutip dari Kompas.com, Selasa (7/10/2025).

Baca: Singkawang Gelar Festival Moon Cake Perdana, Ada Atraksi Naga, Barongsai hingga Panggung UMKM

Meski begitu, Ajie mengingatkan bahwa tingkat kejelasan Bulan sangat bergantung pada kondisi cuaca di masing-masing wilayah.

Apa Itu Supermoon dan Harvest Moon?

Supermoon terjadi ketika posisi Bulan berada di titik terdekat dengan Bumi dalam orbit elipsnya, sehingga terlihat lebih besar dan lebih terang dari biasanya.

“Pada purnama tanggal 7 Oktober 2025 posisi Bulan letaknya ada di perige (jarak terdekat dengan Bumi), sehingga terlihat bulan lebih besar, oleh karena itu disebut dengan Supermoon,” jelas Ajie.

Fenomena ini menjadi Supermoon pertama di tahun 2025, dan menariknya, bersamaan dengan munculnya Harvest Moon — sebutan untuk purnama yang terjadi saat musim gugur di belahan Bumi utara.

“Adapun dengan Harvest Moon karena pada saat purnama di belahan bumi utara bertepatan dengan musim gugur, oleh karena itu disebut juga dengan Harvest moon,” tambah Ajie.

Dalam tradisi masyarakat agraris di wilayah utara, Harvest Moon dikenal sebagai momen penting karena membantu petani memanfaatkan cahaya Bulan terang untuk panen di malam hari.

Mengapa Supermoon dan Harvest Moon 2025 Dianggap Langka?

Menurut Space.com, fenomena Harvest Moon yang jatuh di bulan Oktober sangat jarang terjadi — hanya 18 kali antara tahun 1970 hingga 2050.

Terakhir kali purnama Oktober berstatus Harvest Moon terjadi pada 2020, dan baru akan kembali muncul pada 2028 mendatang.

Baca: Chord dan Lirik Lagu Man In The Moon - Coldplay

Biasanya, Harvest Moon muncul pada bulan September, berdekatan dengan equinox musim gugur.

Namun tahun ini, pergeseran orbit Bulan membuat waktu purnama jatuh lebih lambat.

Pada 2025, purnama September terjadi 15 hari sebelum equinox, sementara purnama Oktober muncul 14 hari setelahnya.

Inilah yang menjadikan Harvest Moon tahun ini sebagai yang paling terlambat dalam 38 tahun terakhir.

Bisa Disaksikan Tanpa Alat Bantu

BMKG menyebut fenomena Supermoon dan Harvest Moon kali ini dapat diamati tanpa teleskop.

Cukup mengarahkan pandangan ke langit timur saat Bulan baru muncul di cakrawala.

“Selama cuaca cerah, masyarakat dapat menyaksikan fenomena langka ini dengan mata telanjang,” ujar Ajie.

Bagi pecinta astronomi maupun masyarakat umum, malam ini menjadi kesempatan langka untuk menyaksikan dua fenomena langit istimewa dalam satu waktu.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang tribunnews.com

Program: Tribunnews Update
Editor: dharma aji yudhaningrat
Uploader: bagus gema praditiya sukirman

Editor: bagus gema praditiya sukirman
Video Production: Dharma Aji Yudhaningrat
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #Supermoon   #bulan   #fenomena   #Potret

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved