Senin, 12 Mei 2025

Tribunnews WIKI

Museum Sonobudyo - Museum Pendidikan dan Budaya Indonesia

Senin, 22 Juli 2019 09:09 WIB
TribunnewsWiki

TRIBUN-VIDEO.COM - Museum Sonobudoyo atau dalam bahasa Jawa dikenal juga dengan nama Sanabudaya merupakan museum yang berisi sejarah dan kebudayaan Jawa.

Kata sono berarti tempat dan budoyo yang berarti budaya.

Koleksi Museum Sonobudoyo di Yogyakarta tentang budaya dan sejarah Jawa merupakan paling lengkap setelah Museum Nasional Republik Indonesia di Jakarta.

Museum Sonobudoyo terbagi menjadi dua unit.

Letak unit pertama Museum Sonobudoyo ini di Jalan Trikora no. 6 Yogyakarta, berseberangan dengan Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta.

Sedangkan unit kedua Museum Sonobudoyo berlokasi di Ndalem Condrokiranan, Wijilan, sebelah timur Alun-alun Utara Keraton.

Bangunan Museum Sonobudoyo berbentuk rumah tradisional beraksitektur Jawa dirancang oleh Ir. Th. Karsten seluas 7,867 meter persegi dari tahun 1934 – 1935. (1)

Gaya khas Jawa terlihat dari pemisahan halaman luar dan halaman dalam dengan tembok bergambar kuncup bunga melati dan bentuk semar tinandu pada gerbang utama.


Sejarah

Museum Sonobudoyo dahulu adalah sebuah yayasan yang bergerak dalam bidang kebudayaan Jawa, Madura, Bali dan Lombok.

Yayasan ini berdiri di Surakarta pada tahun 1919 dengan Java Instituut.

Dalam keputusan Kongres tahun 1924, Java Instituut akan mendirikan sebuah museum di Yogyakarta.

Pada tahun 1929 dilakukan pengumpulan data kebudayaan dari daerah Jawa, Madura, Bali dan Lombok.

Panitia perencana pendirian museum dibentuk pada tahun 1913 dengan anggota antara lain: Ir.Th. Karsten P.H.W. Sitsen, Koeperberg.

feefefegeg
Salah satu tampak dalam Museum Sonobudoyo. (foto: bonvoyagejogja.com)
Bangunan museum menggunakan tanah bekas “Shouten” tanah hadiah dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan ditandai dengan candrasengkala “Buta ngrasa estining lata” yaitu tahun 1865 Jawa atau tahun 1934 Masehi.

Sedangkan peresmian dilakukan oleh Sri Sultan Hamengkubuwana VIII pada hari Rabu wage tanggal 9 Ruwah 1866 Jawa dengan ditandai candra sengkala “Kayu Kinayang Ing Brahmana Budha” yang berarti tahun Jawa atau tepatnya tanggal 6  Nopember 1935 tahun Masehi. 

Pada masa pendudukan Jepang, Museum Sonobudoyo dikelola oleh Bupati Paniradyapati Wiyata Praja.

Lalu, pada era Kemerdekaan kemudian dikelola oleh Bupati Utorodyopati Budaya Prawito yaitu jajaran pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Selanjutnya pada akhir tahun 1974, Museum Sonobudoyo diserahkan ke Pemerintah Pusat (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan) dan secara langsung bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal dengan berlakunya Undang-undang No. 22 tahun 2000 tentang kewenangan Pemerintah dan kewenangan Provinsi sebagai Otonomi Daerah.

Mulai Januari 2001, Museum Sonobudoyo dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DIY diusulkan menjadi UPTD Perda No. 7 / Th. 2002 Tgl. 3 Agustus 2002 tentang pembentukan dan organisasi UPTD pada Dinas Daerah dilingkungan Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan SK Gubernur No. 161 / Th. 2002 Tgl. 4 November tentang TU – Poksi.

Koleksi dan Ruang Pamer 

Terdapat 10 jenis koleksi di Museum Sonobodoyo, Yogyakarta: (3)

Jenis Koleksi Geologika
Jenis Koleksi Biologika
Jenis Koleksi Etnografika
Jenis Koleksi Arkeologi
Jenis Koleksi Numismatika/Heraldika
Jenis Kolek'si Historika
Jenis Koleksi Filologika
Jenis Koleksi Keramologika
Jenis Koleksi Senirupa
Jenis Koleksi Teknologika
Dari berbagai jenis koleksi diatas dapat dilihat dalam 9 Ruang Pamer di Museum Sonoboduyo, Yogyakarta yakni: (4)

Ruang Wayang
Memamerkan berbagai koleksi wayang yang berfungsi sebagai media penyebaran agama, maupun wayang yang mengandung nilai-nilai ajaran kehidupan. Dari ruang ini, pengunjung dapat mempelajari berbagai jenis wayang, asal-usul dan sejarah dunia pewayangan.

Ruang Senjata
Memamerkan koleksi senjata dengan beragam bentuk dan fungsi. Beberapa koleksi senjata terlihat unik, memiliki ragam hias menarik; senjata-senjata tersebut berupa keris, tombak, patrem, kapak, wedhung, clurit, dan sebagainya.

Ruang Topeng
Memamerkan berbagai topeng karya seni tradisional Indonesia, baik topeng sebagai sarana upacara maupun seni pertunjukan. Sejak zaman prasejarah hingga kini, topeng dihadirkan dalam hubungannya dengan kehidupan sosial-budaya berbagai suku di Indonesia.

Ruang Batik
Memamerkan benda - benda koleksi yang berkaitan dengan batik, baik yang menyangkut bahan, peralatan,  proses pembuatan, jenis - jenis batik dan motifnya, maupun catatan mengenai wilayah penyebaran dan pusat - pusat industri batik.

Ruang Ukir
Memamerkan berbagai macam perlengkapan daur hidup, disamping berbagai hasil kerajinan kayu, perak dan logam lainnya.

Ruang Logam
Memamerkan berbagai hasil kerajinan yang terbuat dari logam, baik koleksi berbentuk perhiasan maupun berupa peralatan rumah tangga dan peralatan pentas seni tradisional.

Ruang Mainan
Memamerkan peralatan permainan tradisional anak - anak Jawa. Terdapat juga beberapa foto/gambar mengenai permainan anak-anak yang pernah populer di tanah Jawa.

Ruang Prasejarah
Memamerkan koleksi benda - benda peninggalan masa prasejarah (nirlikha), masa orang belum mengenal tulisan. Benda - benda koleksi di ruang ini berkaiatan dengan cara hidup manusia pada zaman prasejarah; yaitu berburu dan mengumpulkan/meramu makanan. Tahap selanjutnya manusia mulai mengenal cara bercocok tanam secara sederhana dan melakukan upacara - upacara berkaitan dengan kepercayaan terhadap roh nenek moyang dan penguburan.

Ruang Bali
Memarkan benda-benda koleksi yang berkaitan dengan adat, seni budaya masyarakat Bali dan hal - hal yang berkaitan dengan penyebaran agama Hindu.

fsegsgesgesgeg
Museum Sonobodoyo. (foto: spotuinik.com)
Fasilitas

Berisi koleksi naskah-naskah Jawa kuno dan naskah-naskah berbahasa Belanda.

Ruang Laboratorium
Perpustakaan dan Manuskrip
Merupakan tempat untuk merawat koleksi benda-benda museum.

Auditorium
Ruangan pertemuan, sarasehan, ceramah, dan rapat

Atraksi Wayang Kulit Durasi Singkat
Acara diselenggarakan setiap hari, kecuali hari libur mulai pukul 20.00 WIB sampai dengan 22.00 WIB mengangkat cerita Ramayana.

Candrakiranan
Ruang yang berfungsi sebagai perluasan area ruang pamer dari koleksi asal Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Pemandu museum
Untuk menggunakan jasa pemandu museum yang akan menjelaskan berbagai hal di Museum Sobodoyo, hanya dikenakan tariff Rp. 5000.

Parkir
Toilet
Mushola
Merchandise atau cinderamata
Lokasi, Tarif dan Operasional

Museum Sonobudoyo unit pertama beralamat di Jalan Pangurakan No.6, Ngupasan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55122.

Museum Sonobudoyo unit kedua beralamat di Jalan Wijilan No.27D, Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55131.

Pameran tetap Museum Sonobodoyo bisa dikunjungi pada:

Selasa – Kamis (08.00 – 15.30 WIB)
Jumat (08.00 – 14.00 WIB
Sabtu & Minggu (08.00 – 15.30 WIB)
Senin dan hari besar atau libur nasional tutup
Sedangkan pagelaran wayang:

Senin – Sabtu (20.00 – 22.00 WIB)
Minggu dan hari besar atau libur nasional tutup
Tiket masuk Museum Sonobudoyo:

Dewasa Perorangan        Rp. 3.000,-
Dewasa Rombongan       Rp. 2.500,-
Anak–anak Perorangan   Rp. 2.500,-
Anak–anak Rombongan  Rp. 2.000,-
Wisatawan Asing              Rp. 10.000,-
Pagelaran Wayang           Rp. 20.000,-


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Museum Sonobudoyo

ARTIKEL POPULER:

Museum Nasional Museum Terbesar dan Pertama di Asia Tenggara

Museum Keris Nusantara

Museum Nasional Indonesia, Tempat Bersejarah dan Kaya Benda Prasejarah

TONTON JUGA:

Editor: Aprilia Saraswati
Video Production: Fikri Febriyanto
Sumber: TribunnewsWiki

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved