Iran Balik Serang AS soal Nuklir, Sebut Tuduhan Fasilitas Rahasia Hanya Ilusi Politik Barat

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menegaskan bahwa Iran tidak seharusnya memiliki senjata nuklir.

Menurutnya, kepemilikan senjata tersebut akan menjadi ancaman besar bagi stabilitas kawasan.

Sementara itu, Presiden Iran Massoud Medician menegaskan bahwa negaranya tidak pernah berniat membuat bom atom.

Ia menyebut Iran siap diverifikasi oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk membuktikan komitmen tersebut.

Baca: Rudal Diduga dari Houthi Yaman Serang Israel, Sistem Pertahanan Tel Aviv Langsung Diaktifkan

Melalui wawancara dengan NBC di sela-sela Majelis Umum PBB ke-80 (23/09/2025), Medician menilai Amerika Serikat justru yang menghambat proses perdamaian.

Ia menuding Washington merusak perjanjian nuklir (JCPOA) dan memaksa dunia menerima "ilusi" bahwa Iran sedang membangun senjata nuklir.

Medician juga menepis klaim Barat soal pembangunan fasilitas nuklir rahasia.

Ia menegaskan IAEA bisa datang langsung mengecek, bukan hanya mengandalkan citra satelit.

Baca: Mantan Mentan China Dihukum Mati gegara Korupsi Terima Suap Rp 626 Miliar

Soal uranium 400 kilogram yang disebut siap dipersenjatai, Medician menekankan bahwa bahan tersebut berada di bawah pengawasan IAEA.

Ia menilai tuduhan Barat sebagai bentuk propaganda untuk menekan Iran melalui sanksi.

Iran, kata Medician, tetap membuka diri untuk dialog asalkan sanksi dicabut.

Namun ia memperingatkan bahwa tekanan berlebihan dari AS dan sekutunya hanya akan memperburuk situasi regional.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di Tasnimnews dengan judul Medical: If sanctions are lifted, there is a possibility of dialogue and negotiation