Tribunnews WIKI
Profil Efek Rumah Kaca - Grup Musik Indie Asal jakarta
TRIBUN-VIDEO.COM – Efek Rumah Kaca merupakan gruo musik indie asal Jakarta yang berdiri sejak 2001.
Efek Rumah Kaca dikenal sebagai grup musik yang dikenal oleh pecinta musik sebagai band yang banyak menyentuh dan memotret keadaan sosial masyarakat di sekitar mereka pada semua tingkatan.
Hingga saat ini, Efek Rumah Kaca sudah mengeluarkan tiga buah album.
Banyak yang menyebut Efek Rumah Kaca beraliran post-rock, bahkan ada juga yang menyebut aliran mereka shoegaze.
Namun Efek Rumah Kaca dengan mantap menyebut bahwa warna musik mereka adalah pop.
Hal ini karena mereka merasa tidak banyak menggunakan banyak distorsi dan efek-efek gitar dalam lagu-lagunya, seperti musik rock pada umumnya.
Personel
Cholil Mahmud, vokal utama, gitar, kibor
Adrian Yunan Faisal, vokal, bass, kibor, narator
Poppie Airil, bass, vokal latar
Akbar Bagus Sudibyo, drum, vokal latar
Personel Tur
Agustinus Panji Mardika, flute, klarinet, trombone, trumpet
Andi "Hans" Sabaruddin, bass, gitar
Cempaka Surakusumah, vokal latar
Dito Budi Trianto, gitar
Irma Hidayana, vokal latar
Monica Hapsari, vokal latar
Muhammad "cantsaynotohope" Asranur, kibor, piano
Sejarah dan Perkembangan
Efek Rumah Kaca berdiri pada tahun 2001.
Sebelum memakai nama Efek Rumah Kaca, band ini pernah memakai nama Hush, Rivermaya, kemudian berganti menjadi Superego.
Pada 2005, mereka resmi memakai nama Efek Rumah Kaca, seperti salah satu judul lagu dalam album pertama mereka.
Pemakaian nama Efek Rumah Kaca pertama kali yaitu saat mereka tampil di Gothe Institute, Menteng, Jakarta Pusat dalam acara peringatan kematian Munir.
Sejarah perjalanan Efek Rumah Kaca bisa dibilang cukup panjang.
Efek Rumah Kaca bermula dari keakraban Cholil Mahmud dan Andrian Yunan Faisal, kawan satu SMA.
Keduanya mulai intens berdiskusi dan menulis lagu pada akhir 1999.
Cholil dan Adrian kemudian bertemu dengan AkbarBagus Sudibyo pada Februari 2001.
Selain mereka bertiga, awalnya ada dua personel pengisi gitar dan kibor, namun karena mereka keluar Cholil yang semula hanya sebagai vokalis harus merangkap posisi sebagai gitaris juga.
Sejak 2001 sampai 2005 mereka terus berlatih di sela waktu bekerja, namun tidak pernah manggung.
Efek Rumah Kaca terus mencari karakter musik mereka dengan mendengarkan lagu-lagu Smashing Pumpkins, Jeff Buckley, Jon Anderson, Radiohead, sampai Slank.
Perkembangan mereka mulai terlihat ketika lagu “Melankolia” dan “Di Udara” masuk dalam kompolasi Paviliun Do Re Mi dan Todays of Yesterday.
Pada September 2007, Efek Rumah Kaca merilis album self titled mereka.
Efek Rumah Kaca mulai populer ketika lagu mereka yang berjudul Cinta Melulu meledak.
Setahun berikutnya, Efek Rumah Kaca kembali merilis album kedua mereka, Kamar Gelap.
Album ini kemudian berhasil menyabet penghargaan The Best Album dalam ajang perdana Indonesia Cutting Edge Music Awards (ICEMA) 2010.
Pada penghujung 2015, Efek Rumah Kaca merilis album ketiganya, Sinestesia.
Pengerjaan album ini terbilang cukup lama karena gangguan kesehatan yang dialami Adrian serta proses studi S2 Cholil di Amerika.
Durasi lagu dalam album Sinestesia terbilang cukup panjang, ada yang mencapai belasan menit.
Warna musik mereka juga terdengar lebih kaya.
Album
Efek Rumah Kaca (2007)
Kamar Gelap (2008)
Sinestesia (2015)
Single
Jatuh Cinta Itu Biasa Saja (Efek Rumah Kaca)
Cinta Melulu (Efek Rumah Kaca)
Di Udara (Efek Rumah Kaca)
Desember (Efek Rumah Kaca)
Kenakalan Remaja di Era Informatika (Kamar Gelap)
Balerina (Kamar Gelap)
Pasar Bisa Diciptakan (Sinestesia)
Biru (Sinestesia)
Putih (Sinestesia)
Merdeka
Penghargaan
(2008) AMI Awards 2008, Karya Produksi Alternative Terbaik (Cinta Melulu), Nominasi
(2008) MTV Indonesia Award 2008, The Best Cutting Edge, Menang
(2008), Rolling Stone Indonesia, Rookie of the Year, Menang
(2009), Class Music Heroes 2009, Class Music Heroes, Menang
(2009), Rolling Stone Indonesia, 150 Lagu Indonesia Terbaik (Di Udara), ke 131
(2009), Rolling Stone Indonesia, 150 Lagu Indonesia Terbaik (Cinta Melulu), ke 143
(2010), Indonesia Cutting Edge Music Awards 2010, The Best Album (Kamar Gelap), Menang
(2010), Indonesia Cutting Edge Music Awards 2010, Favorite Alternative Song (Kenakalan Remaja di Era Informatika), Menang
(2016), Indonesian Choice Awards 2016, Album of the Year (Sinestesia), Nominasi
(2016), AMI Awards 2016, Karya Produksi Alternatif Terbaik (Merah), Nominasi
(2017), AMI Awards 2017, Karya Produksi Alternatif Terbaik (Merdeka), Nominasi
*Update informasi terakhir pada 9 Juli 2019
(TribunnewsWIKI/Widi Hermawan)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Efek Rumah Kaca
ARTIKEL POPULER:
Profil BTS (Beyond the Scene) - Boyband Asal Korea Selatan
Profil Kurt Cobain - Penyanyi dan Vokalis Grup Band Nirvana
Profil Red Velvet - Girlband Naungan SM Entertainment
Video Production: Panji Yudantama
Sumber: TribunnewsWiki
Musik
Lirik Lagu Tiada Tuhan selain Pemilik Kapital - Efek Rumah Kaca: Keserakahan Tak Kenyang-kenyang
Senin, 28 Oktober 2024
Chord dan Lirik Lagu
Chord dan Lirik Lagu Efek Rumah Kaca - Melankolia: Murung Itu Sungguh Indah
Senin, 11 Maret 2024
Lirik Lagu
Lirik Bersemi Sekebun Lagu Efek Rumah Kaca: Akhirnya Tercerai, Kau Jatuh Terjerembap
Minggu, 18 Februari 2024
Lirik Lagu
Lirik Lagu Desember - Efek Rumah Kaca: Selalu Ada yang Bernyanyi dan Berelegi di Balik Awan Hitam
Jumat, 8 Desember 2023
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.