Tribunnews WIKI
Gempa Bumi, Bencana yang Susah Diprediksi
TRIBUN-VIDEO.COM – Gempa bumi adalah peristiwa bergetar atau berguncangnya bumi karena pergerakan/pergeseran lapisan batuan pada kulit bumi secara mendadak.
Pergerakan tersebut menghasilkan energi yang dipancarkan ke segala arah berupa gelombang gempa bumi atau gelombang seismik.
Ketika gelombang tersebut mencapai permukaan bumi, getarannya bersifat merusak segala sesuatu yang dilewati dan dapat menimbulkan korban jiwa.
Gempa bumi tidak dapat diprediksi dan selalu datang secara mendadak, sehingga menimbulkan kepanikan.
Cakupan wilayah gempa bumi dapat menembus batas teritorial negara, bahkan antarbenua.
Gempa bumi sering kali diikuti oleh bencana alam lanjutan misalnya berupa tanah longsor dan gelombang tsunami.
Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer.
Gempa bumi secara umum diukur dengan skala Moment Magnitudo.
Sedangkan Skala Richter (SR) adalah skala yang dilaporkan oleh observatorium seismologi nasional.
Skala Richter atau SR didefinisikan sebagai logaritma (basis 10) dari amplitudo maksimum, yang diukur dalam satuan mikrometer, dari rekaman gempa bumi oleh instrumen pengukur gempa (seismometer) Wood-Anderson, pada jarak 100 km dari pusat gempanya.
Metode pengukurannya adalah dengan membuat simpangan amplitude maksimum pada alat seismograf.
Misalnya dalam rekaman gempa bumi (seismogram) dari seismometer yang terpasang sejauh 100 km dari pusat gempa, amplitudo maksimum sebesar 1 mm, maka kekuatan gempa adalah log (10 pangkat 3 mikrometer) sama dengan 3,0 Skala Richter.
Gempa bumi dengan kekuatan di bawah 6,0 masih bisa menggunakan satuan Skala Richter.
Namun kekuatan gempa bumi di atas 6,0 tidak bisa dikonversikan menjadi Skala Richter.
Badan Meteorolagi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah tidak menggunakan Skala Richter untuk mengukur gempa bumi sejak 2008.
Hal ini dikarenakan Skala Richter mengukur kekuatan gempa memakai amplitudo, sedangkan amplitudo tidak menggambarkan energi lengkap dari gempa.
Estimasi magnitudo lebih mudah bekerja di ranah atau domain frekuensi spektrum gelombang gempa bumi.
Jalur Gempa Bumi
Gempa bumi dapat terjadi kapan dan di mana saja, namun titik asal gempa bumi berasal suatu lokasi di lapisan kulit bumi.
Gempa bumi tidak dapat terjadi di sembarang tempat melainkan terjadi di sekitar batas lempeng yang membentuk jalur gempa bumi dunia, dan sekitar sesar.
Lapisan kulit bumi terluar atau litosfer terdiri atas lempeng‐lempeng tektonik yang kaku dan terapung di atas batuan yang relatif tidak kaku serta bergerak satu sama lain.
Daerah pertemuan dua lempeng disebut sebagai plate margin atau batas lempeng, berupa zona subduksi, pemekaran dasar samudra, pengangkatan, pelipatan, dan lain sebagainya.
Jika dua lempeng bertemu pada suatu sesar, keduanya dapat bergerak saling menjauhi, saling mendekati, atau saling bergeser dengan jarak 0‐15 cm per tahun
Gerakan tersebut berlangsung lambat dan tidak dapat dirasakan oleh manusia.
Gempabumi terjadi jika pergerakan lempeng macet dan saling mengunci, terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus menerus hingga menimbulkan patahan atau pelepasan energi dalam bentuk getaran.
Terdapat tiga kemungkinan pergerakan lempeng tektonik yaitu kedua lempeng saling menjauh (spreading), saling mendekati (collision) dan saling geser (transform).
Di bawah lapisan kulit bumi terdapat lapisan mantel (selubung) memiliki suhu yang panas, dan dapat bergerak sesuai dengan proses pendistribusian panas atau konveksi.
Aktivitas magma dalam mantel dapat mendesak ke permukaan hingga membentuk rangkaian gunung berapi, atau dikenal sebagai jalur lingkaran api (ring of fire).
Penyebab Gempa Bumi
Gempa bumi berdasarkan penyebabnya dibagi dalam beberapa kelompok diantaranya:
Gempa Bumi Tektonik
Gempa bumi disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng-lempeng bumi.
Gempa bumi disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik dan menimbulkan pelepasan energi elastis yang tersimpan dalam lempeng tektonik.
Lempeng tektonik merupakan batuan yang bersifat elastis dan juga menghasilkan energi yang elastis.
Apabila energi yang diterima sudah melebihi batas elastisitas lempeng tektonik, maka energi akan terlepas dalam bentuk deformasi plastis dan gelombang elastis.
Daerah yang melepaskan energi elastis umumnya daerah yang lemah sehingga di daerah tersebut akan mengalami deformasi plastis.
Sedangkan daerah yang jauh dari sumber tersebut akan mengalami deformasi elastis dalam bentuk gelombang seismik.
Dalam jangka panjang, deformasi akan menimbulkan pergerakan lempeng antara penunjaman antara lempeng samudra dan lempeng benua, tumbukan antara kedua lempeng benua, pergerakan lempeng samudera yang saling menjauh, serta pergerakan lempeng yang saling bergeser.
Karenakan kondisi tepian lempeng tidak rata, maka jika terjadi gesekan akan menimmbulkan friksi yang kemudian melepaskan energi guncangan gempa bumi.
Gempa Bumi Vulkanik
Gempa bumi terjadi akibat adanya aktivitas magma dan biasanya terjadi sebelum gunung api meletus.
Semakin aktif aktifitas gunung api, gempa bumi juga akan lebih sering dirasakan.
Naiknya magma ke permukaan dapat dipicu oleh pergeseran lempeng tektonik pada sesar bumi.
Biasanya ini terjadi pada batas lempeng tektonik yang bersifat konvergen (saling mendesak).
Hanya saja pada gempa bumi vulkanik, efek guncangan diakibatkan karena desakan magma, sedangkan pada gempa bumi tektonik, efek guncangan langsung ditimbulkan oleh benturan kedua lempeng tektonik.
Gempa bumi vulkanik hanya dapat dirasakan di lokasi sekitar gunung api.
Gempa Bumi Runtuhan
Gempa bumi biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan dengan kondisi tanah gembur atau mudah longsor.
Gempa Bumi Akibat Meteor
Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteorit atau asteroid yang jatuh di permukaan Bumi.
Tumbukan meteorid atau asteroid dapat meninggalkkan bekas berupa kawah.
Gempa Bumi Buatan Manusia
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
Kedalaman dan Kekuatan Gempa Bumi
Gempa bumi diklasifikasikan berdasarkan kedalaman fokus (hypocentre) gempabumi diantaranya gempa bumi dangkal (shallow) kurang dari 70 km, gempabumi menengah (intermediate) kurang dari 300 km, dan gempabumi dalam (deep) lebih dari 300 km atau 450 km.
Gempa bumi dangkal menimbulkan efek guncangan dan kehancuran yang lebih dahsyat dibanding gempa bumi dalam.
Hal ini dikarenakan sumber gempa bumi lebih dekat ke permukaan bumi sehingga energi gelombangnya lebih besar.
Berdasarkan kekuatannya atau magnitudo (M) berskala Richter (SR) dapat dibedakan atas :
1. Gempabumi sangat besar M > 8 SR
2. Gempabumi besar M 7 ‐ 8 SR
3. Gempabumi merusak M 5 ‐ 6 SR
4. Gempabumi sedang M 4 ‐ 5 SR.
5. Gempabumi kecil M 3 ‐ 4 SR
6. Gempabumi mikro M 1 ‐ 3 SR
7. Gempabumi ultra mikro M < 1 SR (1)
Gempa Bumi Berdasarkan Urutan Kejadiannya
Berdasarkan proses urutan kejadiannya, gempa bumi dekelompokkan menjadi beberapa jenis, di antaranya:
Gempa bumi utama (main shock) langsung diikuti gempabumi susulan tanpa gempa bumi pendahuluan (fore shock).
Sebelum terjadi gempa bumi utama diawali dengan adanya gempa bumi pendahuluan dan selanjutnya diikuti oleh gempa bumi susulan.
Gempa bumi swarm atau gempa bumi yang terjadi terus‐menerus tanpa gempa bumi utama yang signifikan. Biasanya berlangsung cukup lama hingga mencapai tiga bulan atau lebih.
Gelombang Getaran Gempa
1. Gelombang Primer
Gelombang primer (gelombang longitudinal) adalah gelombang atau getaran yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7–14 km/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrum.
2. Gelombang Sekunder
Gelombang sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran yang merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang,yakni 4–7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair.
3. Pergerakan Sesar
Sesar atau patahan (fault) adalah bidang batas antara dua fraksi kulit bumi yang mengalami gerakan relatif, biasanya merupakan daerah yang relatif lemah, mengalami retakan atau terdapat celah.
Dampak gempa bumi yang terjadi dipengaruhi oleh pergerakan model gerak relatif batuan yang terjadi di sekitar sesar tersebut.
Apabila batuan yang menumpu merosot ke bawah akibat batuan penumpu di kedua sisinya bergerak saling menjauh, sesarnya dinamakan sesar normal.
Apabila batuan yang menumpu terangkat ke atas akibat batuan penumpu di kedua sisinya bergerak saling mendorong, sesarnya dinamakan sesar naik (reverse/thrust).
Dan apabila kedua batuan pada sesar bergerak saling menggelangsar, sesarnya dinamakan sesar geseran‐ jurus (strike‐slip).
Selain itu, terdapat pula kombinasi antara sesar vertikal dengan sesar horisontal yang dinamakan sesar oblique.
Badan Meteorolagi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
Di Indonesia, lembaga pemerintah yang menyajikan informasi terkini mengenai aktifitas di bidang meteorolagi, klimatologi, dan geofisika adalah BMKG.
BMKG adalah sebuah Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND), dipimpin oleh seorang Kepala Badan.
BMKG melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Fungsi BMKG
- Perumusan kebijakan nasional dan kebijakan umum di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
- Perumusan kebijakan teknis di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
- Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
- Pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian observasi, dan pengolahan data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
- Pelayanan data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
- Penyampaian informasi kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat berkenaan dengan perubahan iklim;
- Penyampaian informasi dan peringatan dini kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat berkenaan dengan bencana karena faktor meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
- Pelaksanaan kerja sama internasional di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
- Pelaksanaan penelitian, pengkajian, dan pengembangan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
- Pelaksanaan, pembinaan, dan pengendalian instrumentasi, kalibrasi, dan jaringan komunikasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
- Koordinasi dan kerja sama instrumentasi, kalibrasi, dan jaringan komunikasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
- Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan keahlian dan manajemen pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
- Pelaksanaan pendidikan profesional di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
- Pelaksanaan manajemen data di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
- Pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas administrasi di lingkungan BMKG;
- Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab BMKG;
- Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BMKG;
- Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya BMKG dikoordinasikan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang perhubungan.
BMKG rutin memberikan informasi di website resmi.
(TRIBUNNEWSWIKI/Magi)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gempa Bumi
ARTIKEL POPULER:
Cuma Ketik Kode! Begini Cara Menulis Lafal Selawat, Allah, dan Muhammad di Microsoft Word
Turis Tiongkok Dicabuli Pemandu di Atas Jetski di Tanjung Benoa, Dibawa Kelilingi Jauhi Rombongan
Perjuangan Menemukan Thoriq, Dari Menelusuri Tebing hingga Tercium Bau Menyengat
Video Production: Panji Yudantama
Sumber: TribunnewsWiki
Breaking News
Detik-detik Gempa dengan Kekuatan M 6,2 Guncang Aceh dan Sumut, Warga Panik Berhamburan Keluar Rumah
2 jam lalu
Breaking News
BREAKING NEWS: Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Aceh dan Sumut, Warga: Pintu Juga Ikut Goyang
2 jam lalu
Live Update
Bencana Banjir Menerjang Kabupaten Cianjur, 412 Jiwa Terdampak, 92 Rumah di Karangtengah Terendam
Selasa, 29 April 2025
TRIBUNNEWS UPDATE
Situasi Mencekam saat Gempa Bumi Magnitudo 6,2 Guncang Istanbul, Warga Turki Kalang Kabut
Rabu, 23 April 2025
Live Update
Angin Kencang di Ogan Ilir Membawa Kerusakan Parah, Belasan Rumah & Bangunan Sekolah Terkena Dampak
Senin, 14 April 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.