Sabtu, 16 Agustus 2025

HOT TOPIC

Memuncak! Drone 'Kiamat' IRGC Mampu Tembus 'Otak' Netanyahu, Nuklir 'Dead Hand' buat AS Ketakutan

Rabu, 13 Agustus 2025 12:39 WIB
Tribunnews.com

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Angkatan Bersenjata Iran merilis target incaran berisi foto dan julukan provokatif untuk membunuh pejabat senior Israel.

Adapun nyawa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan petinggi militer Zionis dikabarkan menjadi target selanjutnya.

Dikutip dari Ynetnews, Selasa (12/8), IRGC dilaporkan menyebarkan spanduk berisi foto tokoh militer dan politik Israel.

Spanduk tersebut disertai label provokatif bertuliskan “personel teroris Zionis yang harus dibunuh” hingga “daftar sasaran target berikutnya”.

Bahkan wajah Netanyahu ditandai sebagai “penjahat kemanusiaan” dalam poster tersebut.

Lantas, publikasi ini dinilai sebagai propaganda dan ancaman terbuka terhadap kepemimpinan Israel.

Baca: Bermuatan Nuklir, Rudal Balistik KHAN Jadi Penguat Militer RI, Jangkauannya Bisa Dekati Malaysia

Sementara itu, analis keamanan menilai langkah ini sebagai bagian dari perang psikologis dan upaya intimidasi yang kian memanas.

Serangan balasan pasukan Iran dilaporkan akan melumpuhkan seluruh pasukan musuh terutama AS dan Israel.

Kabar itu dikonfirmasi oleh Panglima militer tertinggi Iran, Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi, Senin (11/8).

Meski demikian, pasukan IRGC dikabarkan siap tampil di medan perang atas segala bentuk ancaman baru.

Di sisi lain, peringatan mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, soal sistem nuklir otomatis “Dead Hand” membuat AS ketakutan.

Washington dikabarkan bereaksi cepat dengan memindahkan kapal selamnya ke posisi strategis dekat Rusia.

Baca: Prajurit Israel Tewas Bunuh Diri usai Lindas Ratusan Jenazah di Gaza, Sempat Bernyanyi di Atas Mayat

Hal itu lantaran kemampuan nuklir Rusia menjamin serangan balasan dahsyat yang berpotensi menjadi “kiamat” bagi negara penyerang

Dikutip dari Tribunnews, Selasa (12/8), sistem ini dirancang Uni Soviet puntuk memastikan serangan balasan nuklir Rusia.

Dead Hand dikabarkan bekerja dengan memantau aktivitas radiasi hingga komunikasi militer untuk mendeteksi serangan nuklir.

Jika terpicu, sistem ini dapat mengirim kode peluncuran ke semua unit nuklir.

Analis pertahanan meyakini sistem ini masih aktif dan dimodernisasi dengan teknologi terbaru, termasuk kecerdasan buatan.

Adapun kesalahan sensor atau gangguan teknis berisiko memicu perang nuklir dunia.

Lantas, keberadaan nuklir 'Dead Hand' disebut sebagai salah satu senjata paling berbahaya di dunia.(Tribun-Video.com)


Artikel ini telah tayang di sini. 


Editor: Tim Kreatif Tribun-video.com
Video Production: Diah Putri Pamungkas
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved