HOT TOPIC
Iran Beraksi Lagi! Gempur Pangkalan AS, Sikap Tak Manusiawi Netanyahu Jadi Bumerang, Tel Aviv Remuk
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Angkatan Bersenjata Iran dikabarkan memblokir pembentukan koridor Amerika Serikat di wilayah Kaukasus, terlepas dari dukungan Rusia.
Perlu diketahui koridor Zangezur dirancang menghubungkan Republik Azerbaijan dengan Nakhchivan melalui perbatasan antara Armenia-Iran.
Hal itu diklaim sebagai bentuk ancaman geopolitik antara kedua negara.
Dikutip dari Tasnimnews, kabar itu dikonfirmasi oleh penasihat senior Pemimpin Revolusi Islam, Ali Akbar Velayati, Sabtu (9/8).
Koridor tersebut bukan sekadar jalur perdagangan, melainkan konspirasi politik yang melibatkan NATO untuk mendekati perbatasan Iran dan Rusia.
Ia mengingatkan bahwa rakyat Armenia sendiri menolak rencana ini lantaran berpotensi memicu ancaman bagi negara mereka.
Menurut Velayati, hubungan antara Republik Azerbaijan dan Nakhchivan dapat dilakukan melalui wilayah Iran tanpa memerlukan koridor baru.
Lantas, Iran akan bertindak demi keamanan Kaukasus Selatan, dengan keterlibatan Moskow.
Baca: Rangkuman Perang Israel-Hamas: Zionis Habisi 5 Jurnalis Gaza Aku Percayakan Palestina Padamu
Ia juga menegaskan hak Iran untuk mempertahankan kepentingan dan batas wilayahnya dari perubahan geopolitik.Â
Sebagai informasi, koridor Zangezur diklaim sebagai proyek strategis yang dibangun untuk membuka jalur bagi pendirian pangkalan militer Amerika Serikat.
Pangkalan itu berpotensi digunakan sebagai titik serangan terhadap proksi Iran di kawasan Timur Tengah.
Kaukasus diketahui merupakan wilayah pegunungan yang terletak di antara Eropa Timur dan Asia Barat.
Jalur tersebut menjadi penghubung antara Laut Hitam di barat dan Laut Kaspia di timur.
Di sisi lain, Puluhan ribu orang memblokir jalan-jalan di pusat kota Tel Aviv pada Sabtu (9/8/2025) malam waktu setempat.
Mereka menolak keputusan pemerintah Israel untuk menduduki kembali Jalur Gaza serta menuntut sandera segera dipulangkan.
Kantor berita Anadolu Agency mengutip laporan Channel 12 Israel yang menyatakan bahwa 60.000 demonstran berkumpul di Hostage Square.
Aksi blokade jalan ini merupakan bentuk perlawanan terhadap pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Salah satu demonstran bernama Zamir mengatakan bahwa rencana pendudukan kembali Gaza yang diajukan Netanyahu adalah sebuah jebakan strategis.
Militer akan kehabisan tenaga selama bertahun-tahun dan nyawa para sandera akan terancam.
Baca: Hamas Eksekusi Mati Pelaku Penjarahan Bantuan Kemanusiaan di Gaza hingga Bakar Mobil Tersangka
Zamir pun mengecam Netanyahu karena dianggap menelantarkan sandera di Gaza.
"Keputusan Netanyahu terkait Gaza bertentangan dengan pendapat Kepala Staf (Eyal Zamir) dan mengorbankan putra-putra kami," ujar Zamir.
Demonstrasi semacam ini telah rutin digelar sejak perang Gaza dimulai pada Oktober 2023.
Namun, keputusan Netanyahu yang dianggap semakin membahayakan sandera telah membuat rakyat marah.
Tak jarang demonstrasi diwarnai kericuhan karena massa terlibat bentrok dengan aparat keamanan.(Tribun-Video.com)
Artikel ini telah tayang di sini.
Video Production: Diah Putri Pamungkas
Sumber: Tribunnews.com
Live Update
Netanyahu Digeruduk Warganya, Tolak Rencana Caplok Total Gaza: Pulangkan Sandera dengan Selamat!
6 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.