Gaza Desak Hentikan Bantuan Kemanusiaan Via Udara karena Picu Korban Jiwa, Tuntut Akses Darat Dibuka

TRIBUN-VIDEO.COM - Kementerian Dalam Negeri Gaza menyerukan penghentian pengiriman bantuan kemanusiaan lewat udara karena dinilai memperburuk situasi di lapangan dan menimbulkan korban jiwa.

Dalam pernyataannya, Rabu (6/8/2025), otoritas Gaza menyebutkan bahwa banyak warga mengalami luka bahkan meninggal akibat berebut bantuan yang dijatuhkan dari udara.

Selain itu, bantuan tersebut kerap jatuh di permukiman dan tenda pengungsian, menyebabkan korban dari kalangan perempuan dan anak-anak.

Kementerian menilai cara paling efektif untuk mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza adalah dengan membuka seluruh akses perbatasan darat agar bantuan bisa disalurkan langsung.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya juga melaporkan lonjakan kasus malanutrisi di wilayah tersebut, dengan 10 persen populasi terdampak.

WHO mencatat bahwa 20 persen ibu hamil dan menyusui yang diperiksa juga mengalami malanutrisi berat.

Situasi diperparah oleh terbatasnya akses bantuan dan pembatasan pergerakan.

Pada 26 Juli 2025, Israel kembali mengizinkan pengiriman bantuan udara melalui negara-negara asing, yang dikelola oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) dengan dukungan AS.

Namun, laporan menyebut bahwa militer Israel masih menembaki warga yang mengantre bantuan, memperparah penderitaan masyarakat sipil.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gaza Desak Setop Bantuan Kemanusiaan Via Udara, Tuntut Akses Darat"

Baca: Prabowo Perintahkan Tampung 2 Ribu Warga Gaza di Pulau Galang, Beri Bantuan Medis bagi Korban Perang

Baca: China Keluarkan Ancaman ke Netanyahu agar Tak Duduki Gaza: Ini Tindakan Berbahaya!

#gaza #palestina #israel #idf #hamas #konfliktimurtengah #bantuankemanusiaan #bantuankemanusiaangaza #bantuangaza