Kamis, 7 Agustus 2025

Kilas Peristiwa

KILAS PERISTIWA: Pembunuhan Tragis Pilot Selandia Baru oleh TPNPB di Papua Masuk Pelanggaran Berat

Selasa, 5 Agustus 2025 14:35 WIB
Tribun Video

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Mengingat kembali insiden berdarah di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada 5 Agustus 2024 lalu.

Seorang pilot helikopter milik PT Intan Angkasa Air Service, Glen Malcolm Conning (50) berkebangsaan Selandia Baru disandera dan dibunuh oleh kelompok yang menamakan diri sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka(TPNPB-OPM).

Pembunuhan itu dinyatakan sebagai peristiwa pelanggaran berat oleh lembaga advokasi hak asasi manusia, Amnesty Indonesia.

Peristiwa itu berawal saat helikopter Conning membawa empat penumpang yang terdiri dari dua orang tenaga kesehatan, satu bayi dan satu anak.

Baca: KILAS PERISTIWA: 2 Jet Tempur TNI AU Dipiloti Marsma TNI Fajar Sergap 5 Jet F-18 US Navy di Bawean

Ketika mendarat di lapangan Distrik Alama, helikopter tersebut langsung dihadang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dengan senjata api.

Dilaporkan, pilot dan penumpang diturunkan dari helikopter dan dikumpulkan di lapangan sekitar dengan melakukan penyanderaan dan pembunuhan.

Tragisnya, setelah pilot dinyatakan tewas, jenazahnya dibawa ke dalam helikopter yang kemudian dibakar secara bersamaan.

Satgas Damai Cartenz-2024 diterjunkan ke lokasi meskipun terkendala cuaca maupun potensi tembakan dari kelompok bersenjata.

Baca: KILAS PERISTIWA: Fakta Mengejutkan di Balik Insiden Kebakaran di Gili Lawa Taman Nasional Komodo

Tim satgas berhasil mengevakuasi jenazah pilot dan para penumpang ke tempat aman.

Kehadiran aparat keamanan di Papua bertujuan memberikan dukungan pengamanan, membantu pemerintah daerah dalam penyediaan kebutuhan dasar masyarakat.

Namun, hal tersebut justru disalah artikan oleh KKB dan dianggap sebagai ancaman.

Menanggapi hal tersebut, juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom menganggap helikopter tersebut sebagai mata-mata  militer Indonesia untuk memantau pertahanan di Mimika.

Sebelumnya, Sambom juga memperingatkan agar tidak ada aktivitas penerbangan, pembangunan dan aktivitas lain masuk ke wilayahnya.

Dan menegaskan kelompoknya akan terus menolak keberadaan Indonesia di Papua.

(Tribun-Video.com)

Artikel telah tayang di sini 

    
# Kilas Peristiwa # pembunuhan # pilot # Selandia Baru

Editor: Bintang Nur Rahman
Video Production: Dedhi Ajib Ramadhani
Sumber: Tribun Video

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved