Terkini Nasional
Candaan Terakhir Korban Ledakan Amunisi Garut ke Anaknya: Ayah Lagi Ngumpet
TRIBUN-VIDEO.COM - Luka mendalam dirasakan keluarga korban ledakan amunisi di Garut, termasuk istri dan anak Endang Rahmat.
Endang Rahmat adalah salah satu korban tewas dalam tragedi ledakan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut.
Ia meninggalkan seorang istri dan tiga anak, salah satunya masih berusia 3,5 tahun.
Menurut pengakuan istri Endang Rahmat, Dede (38) biasanya sang suami suka menelepon atau video call sebelum bekerja.
Ia akan menyapa anak-anaknya di lokasi kerja dan mengajak mereka bercanda.
Namun, hari itu tampak berbeda, sebab sebelum Endang Rahmat tewas, tak ada telepon yang masuk seperti biasanya.
Melansir dari TribunJabar.id, Dede masih pilu membicarakan suami yang begitu dicintainya.
Baca: Kolonel Antonius Gugur seusai Terkena Ledakan di Garut, Tinggalkan Anak yang Masih Berusia 6 Tahun
Ia bahkan masih tak percaya sang suami telah tiada menjadi korban ledakan amunisi TNI.
Endang Rahmat bukanlah warga sipil yang mengumpulkan serpihan amunisi usai diledakkan.
Ia bekerja di sana sebagai sopir pengangkut bahan peledak kedaluwarsa dan baru berjalan selama satu bulan.
"Baru ikut kerja pertama sebulan ini. Bahkan pesangon pun belum dibayar," ucap Dede.
Satu bulan bekerja, selama itu pula Dede dan ketiga anaknya belum bertemu dengan Endang Rahmat.
Pasalnya rumah dengan lokasi suaminya bekerja cukup jauh hingga memakan waktu selama 3 jam, membuat Endang harus menetap di sana.
Nahas, penantian bahagia Dede dan anak-anaknya akan bertemu Endang, malah berganti duka.
Dede menuturkan, terpisah jauh dengan Endang Rahmat, membuat mereka sering berkomunikasi lewat telepon atau video call.
Baca: Tragedi Ledakan Susulan di Garut Selatan, 13 Orang Tewas saat Mencari Rongsokan Bekas Bahan Peledak
Biasanya Endang Rahmat akan telepon istri dan anaknya sebelum bekerja.
Bahkan ia sering melontarkan kalimat candaan kepada sang anak.
Terakhir sang suami menelpon yakni pada hari Minggu, sehari sebelum kejadian.
Namun di hari kejadian, Endang Rahmat belum sempat menelepon, sebelum akhirnya pergi untuk selamanya.
"Belum sempat komunikasi saat kejadian. Biasanya suka telepon atau video call," ungkap Dede.
Saat peledakan hendak dimulai, Endang Rahmat memang biasanya suka mengabari anak-anak.
Baca: Kesaksian Warga Selamat dari Ledakan Amunisi Garut, Bantu Preteli dan Ngaku Dipekerjakan oleh TNI
Candaan kecil yang biasa ia lontarkan ke anak bungsunya masih diingat betul oleh Dede.
"Suka bilang ke anak bungsu kalau ayah lagi ngumpet mau ada peledakan," kata Dede.
Tak mendapat kabar di hari itu, membuat anak bungsu Endang yang masih balita mencari keberadaan sang ayah.
Biasanya mendengar suara Endang di telepon, ia mulai merasa ada yang janggal.
"Anak bungsu saya bilang, 'Kok suara ayah enggak ada hari ini'," ucap Dede sedih.
Kini, anak bungsu Endang tak dapat lagi mendengar suara ayah.
Tak hanya di telepon, bahkan wajahnya saja bisa dilihat melalui foto dan memori di ingatannya.
"Saya masih enggak nyangka, serasa mimpi saja," ucap Dede.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul 'Ayah Lagi Ngumpet' Kata Korban Ledakan Amunisi Garut ke Anaknya Sebelum Tewas, Istri: Suka Telepon
# amunisi kedaluwarsa # Garut # Amunisi # ledakan
Video Production: ahmadshalsamalkhaponda
Sumber: Tribunnews Bogor
Viral News
LIVE: Pemakaman Jenazah Kopda Eri Priambodo Korban Ledakan Amunisi Garut di Temanggung
8 jam lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.