Minggu, 11 Mei 2025

Akuisisi Pertamina di Australia Sudah Memperhitungkan Risiko

Jumat, 3 Mei 2019 17:47 WIB
Tribunnews.com

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUN-VIDEO.COM - Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta menggelar sidang kasus korupsi investasi di Blok Baskar Manta Gummy (BMG), Australia 2009 pada Jumat (3/5/2019).

Sidang beragenda pemeriksaan saksi ahli. Mereka yaitu, Agus Guntoro, Ahli Geologi dari Universitas Trisakti, Renti Maharaini, Ahli Hukum Bisnis dari Universitas Trisakti, Bono Jatmiko, dan akuntan dari Kantor Akuntan Publik Soewarno Bono Jatmiko.

Agus Guntoro mengungkapkan bisnis hulu minyak dan gas (migas) tidak bisa dilepaskan dari risiko.

"Jadi memang tidak bisa. Itu aspek industri migas. High Risk High Reward. Low Risk Low Reward," kata Agus Guntoro, pada saat memberikan keterangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat (3/5/2019).

Setelah dilakukan pemetaan atau mitigasi yang sudah dituangkan dalam bentuk perjanjian, apabila terjadi masalah maka dapat dikatakan hal tersebut sebagai risiko bisnis di sektor hulu migas.

Dirinya menambahkan bahwa cadangan minyak bumi bersifat dinamis. Cadangan migas di dalam perut bumi tidak dapat secara pasti diketahui.

Sementara itu, Renti Maharaini menjelaskan bahwa risiko bisnis adalah keadaan yang mungkin dihadapi badan usaha. Risiko bisnis terdapat dua kemungkinan, yaitu menguntungkan yang dapat dijadikan sebagai peluang dan mungkin juga mengalami kerugian.

"Kerugian dari awal diperhitungkan. Bicara risiko bisnis untuk meminimalkan risiko ada istilah melakukan penilaian terhadap seluruh aspek perusahaan sehingga diketahui mengumpulkan data dan info akurat sebelum melakukan keputusan tindakan atau tidak," kata dia.

Renti menambahkan, apabila proses akuisisi terhadap suatu blok migas sudah dilakukan mitigasi maka sudah dapat dipertanggungjawabkan dan hal ini sudah sesuai sifat good corporate governance.

"Kalau sudah di mitgasi sudah bisa dipertanggungjawabkan," tambahnya.(*)

Editor: Novri Eka Putra
Reporter: Glery Lazuardi
Videografer: Glery Lazuardi
Video Production: Novri Eka Putra
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved