8 Jam Diperiksa Kejagung, Ahok Belum Bawa Data Impor Ekspor Minyak Pertamina, Siap Dipanggil Lagi?

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar mengatakan pertanyaan yang diajukan penyidik ke mantan Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih bersifat umum, Kamis (13/3/2025).

Ada 14 pertanyaan pokok yang diajukan, termasuk bagaimana tugas dan fungsi Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina.

Hal ini terkait dengan fungsi pengawasan termasuk mengawasi importasi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Subholding PT Pertamina Patra Niaga.

Harli Siregar mengatakan Ahok selama pemeriksaan tadi belum membawa dokumen-dokuman yang diperlukan terkait ekspor impor minyak.

Namun Ahok membawa data yang bersifat soft copy.

Baca: Ahok Disebut Sakti dan Punya Banyak Buzzer, Andre Rosiade Akui Diserang Ribuan Buzzer Ahok

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, Kejagung perlu mengambil data di Pertamina untuk selanjutnya dipelajari lebih dalam oleh penyidik.

Diketahui Ahok hadir di Kejaksaan Agung pada Kamis (13/3/2025) pagi, untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023.

Sebelum diperiksa, Ahok menegaskan bahwa permasalahan yang terjadi di Pertamina sebenarnya lebih berkaitan dengan subholding atau anak perusahaan, bukan pada struktur utama perusahaan itu sendiri.

Ahok juga membawa data rapat yang dimiliki oleh Pertamina sebagai bahan pendukung dalam pemeriksaan.

Dalam perkembangan sebelumnya, Kejaksaan Agung telah menetapkan sembilan orang sebagai tersangka dalam kasus ini, termasuk enam petinggi dari anak perusahaan Pertamina.

Kejaksaan Agung memperkirakan kerugian negara akibat kasus ini mencapai Rp 193,7 triliun.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jadi Saksi di Kejaksaan, Ahok Siap Buka-bukaan soal Korupsi Pertamina"