Dedi Mulyadi 'Semprot' PTPN & Perhutani soal Banjir di Wilayah Bogor, Soroti soal Alih Fungsi Lahan

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyentil PT Perkebunan Nusantara (PTPN) & Perhutani yang dinilai tidak mengambil langkah konkret untuk menghentikan alih fungsi lahan.

Pria yang akrab disapa Kang Dedi itu juga menyoroti pentingnya resapan air di Puncak, Bogor, Jawa Barat.

Dedi mengungkapkan, tanpa komitmen ini, seluruh usaha yang telah dilakukan akan menjadi percuma.

Selain itu, keberlanjutan kerjasama operasi (KSO) dengan tenant yang membangun di kawasan resapan air turut menjadi masalah serius yang memengaruhi kelestarian lingkungan.

Praktik tersebut dinilai memberikan dampak negatif terhadap fungsi ekologis kawasan tersebut.

Baca: ADA APA? Terkuak Sosok Kasatpol PP yang Tak Manut Kang Dedi, Pilih Pengajian daripada Bongkar Hibisc

Baca: Ngamuk Lagi! Dedi Mulyadi Teriak di Depan Warga Saat ke Jembatan Sukabumi, Ini 3 Pemicu Amarahnya

Sementara itu, dalam hal ini, Perhutani dikatakan oleh Kang Dedi telah melakukan penebangan pohon siap panen yang tidak memperhitungkan aspek lingkungan yang terjadi.

Sehingga seluruh kegiatan, menurutnya akan menjadi sia-sia.

Ia menyoroti perlunya PTPN dan Perhutani untuk menghitung keuntungan finansial dari aktivitas seperti penyewaan lahan dan penebangan pohon.

Menurutnya, angka triliunan rupiah yang didapatkan dari hasil kegiatan tersebut harus dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah.

Yakni termasuk Pemprov Jawa Barat, Pemkab Bogor, Pemkab Bekasi, Karawang, Depok, dan wilayah lain yang terdampak bencana longsor dan banjir akibat kerusakan lingkungan.

Ia mengajak kedua institusi untuk berdiskusi secara mendalam guna menyusun rencana dan evaluasi yang komprehensif.

(Tribun-Video.com/TribunJabar.id)

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Dedi Mulyadi Sentil PTPN dan Perhutani: "Kami Sibuk Menangani, Anda Sibuk Menikmati"

#Dedi Mulyadi # PT Perkebunan Nusantara # Perhutani