Senin, 12 Mei 2025

HOT TOPIC

Hamas Beri Ultimatum soal Nasib Sandera Israel hingga China Dukung Penuh Pemulihan Gaza Versi Mesir

Jumat, 7 Maret 2025 20:33 WIB
Tribunnews.com

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Gerakan Perlawanan Palestina (Hamas) menegaskan siap memberontak menghadapi segala ancaman baru dari Israel di Jalur Gaza.

Juru Bicara Brigade al-Qassam, Abu Ubaida, menyatakan ancaman Israel tidak akan menjamin pembebasan tawanan.

Menurutnya, Israel tak akan berhasil melalui ancaman.

Hal itu membuat pasukan Israel mengalami kegagalan melampaui kekuatan senjata.

Mengutip Tribunnews, pernyataan itu disampaikan Abu Ubaida melalui video resmi pada Kamis (6/3/2025).

Adapun pernyataan keras Hamas muncul setelah ancaman dari Presiden AS Donald Trump.

Diketahui Trump mengancam akan menyerang Gaza jika tawanan Israel tak segera dibebaskan.

Baca: AS Lontarkan Tuduhan ke Pihak Israel: Coba Gagalkan Negosiasi & Sebut Takut Ada Kemajuan soal Gaza


Kendati demikian, Hamas tetap berkomitmen pada perjanjian pertukaran tahanan yang telah disepakati.

Tak hanya itu, para pejuang menghormati kesepakatan demi mencegah pertumpahan darah.

Selain itu, Hamas juga menyatakan tetap berpegang pada janji kepada para mediator internasional.

Di tengah ancaman dan tekanan, Hamas menegaskan tidak akan tunduk pada intimidasi.

Lantas, situasi di Gaza pun semakin memanas dengan potensi eskalasi baru.

Sementara itu, China menolak dengan tegas rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengambil alih Jalur Gaza.

Sebaliknya, Beijing mendukung rencana pemulihan Gaza yang digagas Mesir dan negara-negara Arab.

Dikutip dari kantor berita Xinhua pada Jumat (7/3/2025), Menteri Luar Negeri China Wang Yi menegaskan bahwa Gaza adalah milik rakyat Palestina.

Baca: Trump Ancam Habisi Warga Palestina Jika Hamas Tak Bebaskan Sandera di Gaza, Tegas Ultimatum Terakhir


Oleh karena itu, rencana untuk merelokasi penduduknya serta pengambilalihan daerah tersebut tidak dapat dibenarkan.

Wang Yi menyebut, perubahan paksa terhadap status Gaza justru hanya akan menimbulkan kekacauan baru.

"Tiongkok mendukung rencana pemulihan perdamaian di Gaza yang digagas Mesir dan negara-negara Arab lainnya," ujar Wang Yi dalam konferensi pers selama sidang legislatif tahunan.

Dalam hal ini, China mendesak masyarakat internasional untuk mendorong gencatan senjata permanen.

Selain itu juga meningkatkan bantuan kemanusiaan serta menegakkan prinsip Palestina memerintah Palestina.

Bagi Beijing, terbentuknya negara Palestina adalah satu-satunya solusi untuk menyelesaikan konflik Timur Tengah.

"China akan terus berjuang dengan gigih demi keadilan, perdamaian, dan pembangunan bagi rakyat Timur Tengah," tambahnya.

Sebelumnya, para pemimpin Arab dan Mesir melakukan pertemuan puncak di Kairo pada Selasa (4/3/2025).

Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan untuk pemulihan Gaza tanpa harus mengusir penduduk.

Biaya yang dihabiskan untuk program tersebut diperkirakan mencapai 53 miliar dolar Amerika Serikatt (AS).

(Tribun-Video.com)

https://english.news.cn/20250305/51c423d3bb0d4985bd016f960a0e8e08/c.html

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hamas Siaga Penuh, Peringatkan Israel soal Nasib Tawanan jika Perang Dilanjutkan, https://www.tribunnews.com/internasional/2025/03/07/hamas-siaga-penuh-peringatkan-israel-soal-nasib-tawanan-jika-perang-dilanjutkan.

Program: Hot Topic
Editor Video: Muhammad Adnan Hidayat

Editor: Tim Kreatif Tribun-video.com
Video Production: Muhammad Adnan Hidayat
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #Hamas   #Israel   #Gaza   #China

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved