[FULL] Jor-joran Anggaran Dipangkas Demi Makan Gratis, Pakar: Negara Bisa Defisit Jika Dibarengi IKN

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Direktur Ekonomi Celios, Nailul Huda menilai pemangkasan anggaran sejumlah kementerian dan lembaga di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sah-sah saja dilakukan.

Menurutnya, tindakan ini bertujuan baik untuk menyelamatkan anggaran untuk keperluan yang kurang penting.

Baca: Mahkamah Konstitusi kena Dampak Efisiensi Anggaran Prabowo, Hanya Bisa Gaji Pegawai Sampai Mei

Hal tersebut disampaikan Huda dalam wawancara bersama Tribunnews pada Selasa (11/2/2025).

"Ketika program tidak berdampak luas kepada masyarakat ya itu patut dievaluasi, patut diefisiensikan, patut dihapuskan," kata Huda.
 
Huda yakin efisiensi anggaran ini dilakukan Prabowo demi menjalankan program andalannya, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Untuk makan bergizi gratis atau pemerintah memang tidak punya uang," imbuh dia.

Baca: Hasto Minta Kencangkan Ikat Pinggang seusai Prabowo Keluarkan Kebijakan Efisiensi Anggaran Negara

Namun, ia mengingatkan pemerintah soal potensi defisit anggaran jika terus memaksakan program tersebut berjalan bersama proyek besar lain, seperti Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Defisit anggaran ke PDB tidak boleh melebihi 3 persen," kata Huda.

"Sangat tidak mungkin sebenarnya ada program Makan Bergizi Gratis yang butuh uang sangat besar ditambah dengan adanya (pembangunan) IKN," pungkas dia. (Tribun-Video.com)

Baca juga berita terkait di sini

# TRIBUNNEWS UPDATE # anggaran # APBN # Prabowo # makan bergizi gratis # IKN