Nasional

PDIP Tuding Jokowi CAWE-CAWE Terkait Usulan Effendi Simbolon yang Minta Megawati Mundur dari Ketum

Kamis, 9 Januari 2025 17:37 WIB

Tribun Video

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Pihak PDIP menduga pernyataan Effendi Simbolon yang menyarankan Megawati Soekarnoputri mundur dari Ketua Umum adalah hasil pertemuannya dengan Jokowi beberapa waktu lalu.

Juru Bicara PDIP Guntur Romli pada Rabu (8/1/2025) mengatakan, pihaknya yakin dengan pernyataan Megawati pada 12 Desember lalu bahwa ada yang mencoba mengacak-acak partai.

Guntur menilai, Effendi Simbolon tidak sepatutnya mengomentari PDIP lantaran bukan lagi kader partai.

Menurutnya pernyataannya meminta Megawati mundur adalah pernyataan kurang ajar.

Adapun terkait perkembangan kasus Hasto Kristiyanto yang ditetapkan sebagai tersangka kasus suap Harun Masiku, Guntur menilai hal itu bermuatan politik.

Untuk diketahui, pertemuan Effendi Simbolon dan Jokowi berlangsung di kediaman sang mantan Wali Kota Solo pada Kamis (2/1/2025).

Baca: Kompak Pakai Baju Batik, Prabowo dan PM Anwar Ibrahim Makan Siang di Rumah Tangsi, Diiringi Gamelan

Baca: Ahok Tiba-tiba Diperiksa KPK Lagi, Kali Ini Terkait Kasus Korupsi LNG PT Pertamina

Pertemuan tersebut berlangsung 1,5 jam.

Jokowi mengungkapkan, pertemuan itu membahas banyak hal, tapi menepis adanya pembicaraan masalah politik.

Sebelumnya, Effendi menyatakan Megawati seharusnya bertanggung jawab atas perkara hukum yang menjerat Hasto.

Effendi menyebut, langkah mundur Megawati akan menjadi bentuk tanggung jawab moral atas kasus ini.

Menurutnya, sudah saatnya PDIP melakukan pembaruan total di jajaran kepemimpinan.

Dia mengusulkan agar posisi ketua umum dan jabatan strategis lainnya direstrukturisasi.

Sebagai mantan kader PDIP, Effendi mengaku prihatin dengan kondisi partai berlambang banteng moncong putih itu.

Dia menilai bahwa perkara yang menimpa Hasto adalah petaka besar bagi PDIP, terutama karena melibatkan pejabat dengan posisi tinggi.

(*)