Local Experience
Kisah Helena Memulai Bisnis Sepatu Lukis Utapes Paint dari Nol Sampai Dikenal hingga Mancanegara
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - erawal dari belajar autodidak melukis sepatu, Helena Alfionitasari Suryawijaya (27) mengembangkan jasa melukis sepatu di Kota Malang. Wanita yang domisili di Jalan Candi, Kota Malang sudah melayani pesanan sampai ke luar negeri.
Helena mengembangkan bisnis dengan brand Utapespaint ini sejak duduk di bangku SMAK Frateran tahun 2014. "Awalnya saya membuka usaja di garasi rumah," kata Helena kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (11/10).
Sekarang Helena menjadikan lantai dua rumahnya sebagai tempat kerja. Ada meja untuk melukis, cat, dan kuas di tempat kerja itu. Sepatu-sepatu yang antre untuk dilukis tertata rapi di rak.
"Saat SMA kan ada pelajaran seni rupa atau seni budaya. Saya iseng membuat kriya dengan mencoba melukis di atas sepatu kanvas. Kebetulan waktu itu melukis di atas media sepatu sedang viral," terangnya.
Atas saran teman, Helena mencoba membuat jasa melukis di sepatu kanvas. "Saya coba dengan menjual lewat Facebook. Ternyata responsnya bagus. Awalnya saya hanya melayani sepatu baru. Dalam perkembangannya, ternyata ada pelanggan yang menggunakan jasa saya untuk sepatu lama kesayangan, sepatu rusak, mengelupas, dan sebagainya," terang wanita asal Blitar ini.
Helena menggandeng pihak lain untuk memperbaiki sepatu yang rusak, atau cuci sepatu. Setelah sepatu itu dalam kondisi baik, baru dikembalikan ke Helena untuk dilukis.
"Saya itu free cleaning. Saya real melukisnya. Mungkin bagi pemiliknya, sepatu itu punya banyak kenangan atau cerita. Jadi, saya perbaiki penampilannya," imbuhnya.
Selama ini Helena lebih banyak menerima pesanan melukis di atas sepatu lama. Ada sepatu yang kusam dan warnanya yang sudah memudar. Konsumen ingin sepatu itu diperbaiki.
Helena memberi kebebasan kepada pelanggan untuk memesan lukisannya. Harga bisa disesuaikan jenis lukisan yang akan dilukis di atas sepatu.
"Saya memang tidak mematok harga. Harga tergantung kemampuan pemesan. Biasanya saya tanyakan berapa budget-nya, baru kemudian saya buatkan gambarnya," urainya.
Helena hanya menyesuaikan harga dengan tingkat kesulitan dalam pembuatan gambar. Misalnya, sepatu yang akan dilukis wayang dipatok harga sampai Rp 950.000.
"Konsumen itu minta gambar wayangnya detil, dan banyak main warna gold, perak yang merupakan warna sekunder," kata lulusan S1 Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Malang (UM) ini.
Harga pelukisan tersebut memang mahal karena harga catnya juga mahal. Helena pun menyiapkan pilihan cat impor dan cat lokal untuk media pelukisan. Meskipun menggunakan cat lokal, Helena memastikan gambar tersebut akan awet di atas sepatu.
"Biasanya saya perbandingkan kualitasnya, dan saya tunjukkan kualitasnya kepada konsumen," tambahnya.
Selama ini Helena kesulitan melukis di sepatu kulit. Untuk menyiasatinya, Helena harus mencoba menggunakan beragam jenis cat.
"Setiap bahan sepatu itu punya khas sendiri. Sepatu dari suade itu perlu cat khusus. Kalau cat lokal, kadang cepat mengelupas. Jadi sebelum melukis, saya lihat dulu jenis atau bahan sepatunya," imbuhnya.
Dalam mengembangkan bisnis ini, Helena dibantu oleh Muhammad Rafi yang juga bertugas melukis di atas sepatu. Meskipun sama-sama melukis, Helena dan Rafi memiliki spesialisasi berbeda.
"Saya lebih menggambar abstrak, sedangkan Mbak Helena mengggambar real," kata Rafi.
Rafi sudah ikut Helena karena memang suka melukis atau menggambar. Rafi yang ikut Helena sejak tahun 2016 itu menilai perkembangan usaha Helena semakin bagus jika dibandingkan dengan saat pertama kali membuka bisnis tersebut.
"Karena sudah banyak pemesanan, kadang sampai overload. Bahkan konsumen sering bertanya 'kapan sepatunya jadi?" tambahnya.
Seorang pelanggan UtapestPaint, Aniyah mengetahui jasa tersebut dari IG. Awalnya mahasiswi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini ingin memberikan hadiah khusus kepada temannya.
"Awalnya saya cari-cari di IG, dan ketemu Utapespaint Kota Malang," kata Inayah
Setelah melihat unggahan di IG tersebut, Aniyah tertarik menggunakan jasa Helena untuk memberi kado kepada temannya pada Mei 2024 lalu.
Sebelum memesan, Aniyah mengecek review atau ulasan pada produk Helena. Setelah memastikan review-nya bagus, Aniyah langsung direct message (DM) di IG.
Agar hadiah tersebut berbeda dengan produk lain, mahasiswi asal Jombang ini memesan gambar beruang Lotso, tokoh kartun di Toys Story. "Karena pesan custom jadi beda. Keunikannya di sini," tambahnya.
#Wisata #TempatWisata #RekomendasiWisata #Berwisata #Sosok #UMKM #LocalExperience #Lokal #LokalBangga #cenderaloka #matalokalumkm #matalokaltravel #umkm #kuliner #traveller #wisata #traveling #Adat #Suku #AdatIstiadat #Budaya #Indonesia #Nusantara #tribuntravel #TribunUMKM #CenderaLoka #umkm #malang #sepatu #fashionstyle #sepatulukis #kotamalang #umkmkotamalang
Program: Cenderaloka Local Experience
Video Production: Damara Abella Sakti
Video Production: Damara Abella Sakti
Sumber: Surya Malang
Live Update
Puluhan Supporter Nobar Liga Inggris Liverpool Vs Tottenham, Kolaborasi BSI Malang dengan Stadeo
Senin, 28 April 2025
Local Experience
Perjuangan Kartini dalam Mencerdaskan Perempuan, Memprakarsai Perkumpulan dan Pendidikan Perempuan
Senin, 28 April 2025
Local Experience
Beginilah Kehidupan Masa Remaja RA Kartini, Dipingit dan Tidak Boleh Keluar Rumah Sampai Menikah
Senin, 28 April 2025
Local Experience
Kisah Mahasiswa Asal Bogor Sukses Buat Produk Rajutan Jadi Cuan, Awalnya Hobi di Masa Pandemi
Senin, 28 April 2025
Live Update
Harga Kedelai Melambung Tinggi Imbas Perang Dagang AS, Ukuran Tempe di Sanan Malang Jadi Menciut
Rabu, 23 April 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.