LIVE

LIVE: Siswi SMP di Palembang Tewas Usai Minum Jamu dari Ipar, Jenazah Ditemukan di Belakang Lemari

Kamis, 19 Desember 2024 14:30 WIB

Tribun Medan

TRIBUN-VIDEO.COM - Jasad seorang siswi SMP berinisial ANF (13) ditemukan di belakang lemari pakaian rumahnya yang berada di Jalan Panca Usaha, Lorong Wakaf, RT 58, Kelurahan 5 Ulu, SU I, Palembang pada Rabu (18/12/2024) lalu.

Jenazah korban ditemukan pertama kali oleh kerabat berinisial YD dan ibu korban yakni Asmawati (57).

Diketahui ANF tewas setelah menenggak jamu yang diberikan oleh kakak iparnya berinsial RK.

Awalnya, korban sempat berpamitan dengan ibunya untuk menemui RKsekira pukul 13.00 WIB.

Baca: Kaleidoskop 2024: Lima Kontroversi Panas Pemilu, Kuatnya Endorse Jokowi hingga Politisasi Bansos

Korban sebelumnya bercerita ke ibunya bahwa RK akan memberinya uang RP 300 ribu jika ANF berhasil menerima tantangannya meminum jamu yang telah disediakan sampai habis dan tidak boleh dimuntahkan.

Merasa semua akan berjalan lancar, Asmawati melanjutkan aktivitas seperti biasa.

Ia pun pergi mengaji sekitar pukul 13.30 WIB dan baru pulang sekitar pukul 15.30 WIB.

Namun sesampainya di rumah, ia tidak melihat keberadaan anaknya, lalu menanyakan ke RK yang saat itu juga di rumahnya.

Baca: Mediasi AS dan Mediator Gagal Capai Gencatan Senjata Gaza, Israel Menyerang & Ajukan Syarat Sulit

Tetapi saat itu, dikatakan Asmawati, RK mengaku tidak mengetahui keberadaan korban dan memutuskan untuk mencari ANF ke keluarga lainnya.

Namun, keberadaan ANF tetap belum ditemukan hingga Asmawati kembali ke rumah.

Tetapi saat kembali ke rumah, RK sudah tidak ada atau kabur.

Masih panik mencari, Asmawati dibuat panik saat saksi berinisial YD menunjukkan pesan WhatsApp yang didapatnya dari RK.

Di pesan itu RK mengatakan tidak perlu mencari korban, karena remaja itu berada di belakang lemari.

Baca: BREAKING NEWS: Budi Arie Setiadi Diperiksa Bareskrim Polri, Diduga Terkait Judi Online

Ibu korban dan YD syok melihat ANF ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Korban sempat dibawa ke RSUD Bari, kemudian dipindahkan ke RS Bhayangkara Moh Hasan Palembang untuk dilakukan visum.