Poros Perlawanan Iran Tumbang seiring Rezim Assad di Suriah Runtuh, Hizbullah-Hamas-Houthi Melemah

TRIBUN-VIDEO.COM - 'Poros Perlawanan' Iran dilaporkan hancur setelah rezim Presiden Bashar al-Assad digulingkan pemberontak.

Diketahui, selama 40 tahun terakhir, Iran telah mengerahkan para ahli militer terbaik dan dana miliaran dolar melawan Amerika Serikat dan Israel di Timur Tengah memakai Poros Perlawanan tersebut.

Dilansir New York Times, Poros Perlawanan itu terdiri dari aliansi kelompok bersenjata dan pemerintahan yang sepemahaman di lima negara Timur Tengah.

Mereka memungkinkan Iran memperluas pengaruhnya ke barat hingga ke Laut Tengah dan ke selatan hingga Laut Arab.

Baca: Sindiran Pedas Rocky Gerung ke Jokowi yang Tak Kembalikan KTA walau Dipecat PDIP: Duga Incar Ketum

Baca: Iran Sentil Netanyahu Bisa Dijerat Hukuman Mati atas Kejahatan Perangnya di Jalur Gaza: Tak Mustahil

Namun, aliansi itu disebut runtuh setelah rezim Assad dihancurkan kelompok pemberontak, Hay'at Tahrir al-Sham (HTS).

Karena hal itu, kelompok militer dan politik yang berbasis di Lebanon, Hizbullah dan Hamas di Gaza-Palestina melemah karena berperang melawan Israel.

Lebih lanjut, milisi-milisi di Irak yang berafiliasi dengan Iran dan kelompok Houthi di Yaman juga masih berkonflik dengan Israel.

Sehingga, menurut laporan, jika Iran berniat membangun kembali aliansi regionalnya, kemungkinan hal itu akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk bisa kembali ke kekuatan sebelumnya.

(Tribun-Video.com/nytimes.com)

Artikel ini telah tayang di nytimes.com dengan judul With Assad’s Fall, Iran’s ‘Axis of Resistance’ Unravels