Sempat Singgah di Surabaya, Kapal Selam Perang Rusia Tiba-Tiba Muncul di LCS, Bikin Syok Filipina

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Filipina dikagetkan dengan munculnya kapal selam tempur Rusia di Laut China Selatan.

Kapal yang dipersenjatai rudal itu sempat singgah di Surabaya, Jawa Timur bulan November lalu.  

Kapal selam kelas Kilo UFA 490 Rusia terdeteksi berada di dekat willayah perairan Filipina pada Kamis (28/11).

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr atau Bongbong mengaku ketar-ketir atas keberadaan kapal tersebut.

Baca: Donald Trump Lontarkan Ancaman akan Ada Neraka di Timur Tengah jika Sandera Israel Tak Dibebaskan

Angkatan Bersenjata Filipina langung mengerahkan pesawat dan kapal perang untuk mendekati kapal selam Rusia tersebut.

Sementara awak kapal selam itu mengaku sedang menunggu cuaca kondusif sebelum melanjutkan perjalanan ke Vladivostok, Rusia.

Roy Vincent Trinidad, Juru Bicara Angkatan Laut Filipina di Laut China Selatan, mengatakan insiden itu "tidak mengkhawatirkan".

Namun ia mengaku terkejut lantaran kapal selam ini sangat unik.

Baca: Reaksi Anggota DPR dari PDIP Dicecar MKD soal Dugaan VCS, Haryanto: Orang yang Wajahnya Mirip Banyak

Kapal selam sepanjang 74 meter tersebut dilengkapi dengan sistem rudal yang memiliki jangkauan hingga 12.000 kilometer.

Hal ini terjadi ketika militer Rusia, mengirim armada angkatan laut ke negara-negara di Asia Tenggara pada awal Oktober, termasuk Malaysia, Myanmar, Indonesia, dan Thailand.

Kapal selam Rusia mencapai wilayah Indo-Pasifik pada bulan Oktober, mengunjungi Kochi di pantai barat daya India pada tanggal 21 Oktober.

Kapal selam tersebut kemudian tiba di pelabuhan Surabaya di Indonesia pada tanggal 7 November dan pelabuhan Kota Kinabalu di Malaysia pada tanggal 20 November.

(Tribun-Video.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Presiden Filipina Resah Kapal Selam Rusia Hilir Mudik Bawa Rudal, Sempat Singgah di Surabaya

    
# kapal selam # Rusia # Laut China Selatan # Filipina