Viral
Janggal! 3 Keluarga Siswa Korban Penembakan Polisi di Semarang Bungkam, Ogah Dibantu LBH, Ada Apa?
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru.
TRIBUN-VIDEO.COM - Tiga keluarga korban penembakan pelajar SMK N 4 Semarang oleh Aipda RZ anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang memilih menutup diri.
Wartawan sudah berusaha menemui tiga keluarga ini, namun mereka memilih bungkam.
Keluarga korban tewas GRO (17) ketika didatangi di kediamannya di Kembangarum, Semarang Barat langsung meminta untuk meninggalkan lokasi ketika wartawan berupaya melakukan konfirmasi, Senin (25/11/2024) sekira pukul 11.00 WIB.
Alasan keluarga ini, masih berkabung. Mereka mengaku akan memberikan keterangan selepas berduka.
Sehari kemudian, wartawan mendatangi rumah dua korban selamat masing-masing AD (17) dan SA (16).
SA tinggal di Jrakah, Kecamatan Tugu bersama kedua orangtuanya. Keluarga SA enggan menemui. Alasan keluarga, SA masih trauma berat soal kasus ini.
Baca: Profil Aipda RZ Polisi Disorot seusai Tembak Mati Siswa SMK di Semarang, Jabat sebagai Penyidik
"SA ini jarang keluar malam. Makanya kami kaget dengan adanya kasus ini," kata ketua RT 4 RW 2 kelurahan Tugu, Aris Widarto.
Wartawan kemudian mendatangi rumah AD di wilayah Jalan Karonsih Timur Raya, Ngaliyan. Wartawan sempat bertemu AD dalam proses pra rekontruksi, Selasa (26/11/2024) pagi.
Siang harinya, AD ternyata belum di rumah, dia masih di kantor polisi.
Ketika wartawan menyambangi rumah AD, nenek korban menolak diwawancarai.
Para tetangga menyebut, AD tinggal di Semarang bersama neneknya, mereka mengaku kaget atas kejadian ini.
Tetangga mengaku AD adalah sosok anak yang baik.
"AD ini anak baik. Jadi kami kaget adanya kejadian ini," tutur Ketua RT 6 RW 5 Ngaliyan, M Wakimin.
Tertutupnya para keluarga korban membuat sejumlah pihak kesulitan untuk memberikan bantuan hukum.
Baca: INI DIA! Sosok Oknum Polisi yang Tembak Siswa SMK di Semarang Hingga Tewas, Pangkatnya Terkuak
"Kami mau membantu tapi para keluarga korban belum membuka diri," kata Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Penyambung Titipan Rakyat (LBH Petir) Jawa Tengah Zainal Abidin.
Dia mengaku, kasus ini seperti ditutup-tutupi.
"Saya punya penilaian seperti itu (terkesan menutupi) padahal saya hanya mau melakukan pendampingan dan investigasi supaya kasus ini terang," ujarnya.
Pernyataan Zainal dibantah Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto.
"Kami transparan, (buktinya) pra rekontruksi kami membawa media meliput. Sama Komnas HAM juga terbuka," klaimnya.
Diberitakan sebelumnya, anggota Satresnakorba Polda Jateng Aipda RZ menembak sampai tewas pelajar SMK N 4 Semarang GRO (17).
Dua korban lainnya yakni AD (17) dan SA (16) alami luka tembak di tangan dan dada.
Mereka berdua selamat. Peristiwa ini terjadi di depan Alfamart Jalan Candu Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang, Minggu (24/11/2024) dini hari.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Misteri Bungkamnya Para Keluarga Tiga Korban Penembakan Polisi di Semarang, Tak Mau Dibantu LBH
Video Production: Roni Yoga Irawan
Sumber: Tribun Jateng
Terkini Nasional
Tak Main-main! Jokowi Tegas Tolak Damai di Kasus Ijazah Palsu, Minta Mediasi Dihentikan saat Sidang
3 hari lalu
Terkini Nasional
Siapa Sangka! Penggugat Ijazah Jokowi Siap Laporkan Mahfud MD ke Polisi, Dianggap Ganggu Hakim
3 hari lalu
Terkini Nasional
Tinggal Tunggu Waktu! 31 Saksi dan 7 Dokumen Sudah Diperiksa, Nasib Ijazah Jokowi Segera Terungkap?
3 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.