Rabu, 14 Mei 2025

Nasional

TRAUMA TABRAK BELASAN MOBIL! Begini Nasib Sopir Truk Biang Kerok Laka Maut Runtun di Tol Purbaleunyi

Selasa, 12 November 2024 20:13 WIB
Tribunnews Bogor

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru.

TRIBUN-VIDEO.COM - Kondisi hingga nasib sopir truk penyebab kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92 arah Bandung, Sukatani, Purwakarta, Jawa Barat pada Senin (11/11/2024) akhirnya terungkap.

Selain itu, kesalahan fatal sopir truk bernama Rouf itu sebelum tabrakan beruntun terjadi pun ikut dibeberkan pihak kepolisian.

Seperti diketahui, kecelakaan beruntun yang mengakibatkan 27 korban mengalami luka ringan dan berat serta 1 meninggal dunia itu disebabkan karena ulah sopir truk.

Truk yang membawa muatan berupa kardus dalam jumlah banyak itu menghantam puluhan mobil di Tol Cipularang saat kondisi jalanan sedang macet.

Akibat hantaman tersebut, 19 mobil rusak hingga ringsek bahkan sampai ada yang tak lagi berbentuk.

Pasca-insiden tersebut, kondisi sopir truk asal Serang, Banten itu pun terungkap.

Ternyata Rouf sang sopir truk mengalami trauma.

Baca: Selamat dari Maut! Begini Momen Menegangkan Sedan Putih Hindari Kecelakaan Maut di Tol Cipularang

Hal itulah yang membuatnya belum bisa dimintai keterangan oleh pihak kepolisian setelah kecelakaan beruntun di Tol Cipularang.

Semalaman menjalani perawatan, sopir truk itu pun kabarnya telah sehat kembali.

"Sementara sopir dalam observasi dokter dan tadi pagi kami mendapatkan informasi (sopir) dalam keadaan sehat," kata Wadirlantas Polda Jabar, AKBP Edwin Affandi  dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas TV, Selasa (12/11/2024).

Karenanya, penyidik hari ini akan langsung menginterogasi sopir truk tersebut.

Penyidik bakal menanyai sopir tersebut perihal kronologi sebenarnya kecelakaan beruntun tersebut.

Pun dengan alasan sang sopir tak mengantisipasi tabrakan tersebut.

"Namun sopir belum kita mintai keterangan terkait kronologi. Kemungkinan hari ini (Selasa) kita akan mintai keterangan kepada sopir," ujar AKBP Edwin Affandi.

Baca: Pilunya Cerita Keluarga Korban Kecelakaan Maut Tol Cipularang KM 92, Sempat VC saat Terjepit Mobil

Kesalahan fatal sopir

Kendati sopir truk masih belum bisa dimintai keterangan, pihak kepolisian telah punya sedikit gambaran perihal penyebab kecelakaan maut tersebut.

Ada dua kesalahan fatal yang disinyalir dilakukan Rouf selaku sopir truk sehingga memicu tabrakan beruntun di Tol Cipularang.

Pertama, polisi menemukan fakta mengejutkan di TKP yakni posisi persneling truk ada di gigi 4.

Padahal saat itu kondisi truk sedang berada di jalanan menurun.

Fakta pertama itu dibeberkan Kakorlantas Polri, Irjen Aan Suhanan.

"Kita tadi ke TKP, di situ turunan 5 km sampai TKP. Didapatkan fakta untuk posisi persneling ada di gigi 4 artinya ini gigi tinggi sementara di situ turunan," pungkas Irjen Aan Suhanan.

Menurut Irjen Aan Suhanan, posisi persneling gigi yang tinggi itu tidak cocok untuk kondisi jalanan menurun.

Sebab sang sopir tidak akan bisa memaksimalkan penggunaan engine brake.

Untuk diketahui, engine brake adalah teknik yang digunakan pada kendaraan untuk memperlambat laju mesin saat transmisi diturunkan pada gigi lebih rendah.

"Dalam posisi (truk) menurun, persneling seharusnya berada di posisi rendah untuk memaksimalkan engine brake," imbuh Irjen Aan Suhanan.

"Artinya di turunan seperti ini (Tol Cipularang) pengemudi tidak menggunakan engine brake secara maksimal," sambungnya.

Selain itu, penyidik juga tengah mencari adanya jejak rem di TKP.

Lantaran hal tersebut, penyidik masih membuka kemungkinan adanya penyebab lain kecelakaan beruntun tersebut.

"Kita juga masih mencari jejak rem di sana, jadi penyebabnya kita masih selidiki. Bisa faktor manusia, bisa faktor kendaraan itu sendiri, bisa faktor jalan ataupun cuaca," ujar Irjen Aan Suhanan.

Selanjutnya, kesalahan fatal kedua yang dilakukan Rouf adalah sang sopir truk diduga tidak menggunakan jalur pengaman yang disediakan di Tol Cipularang.

Diungkap Wadirlantas Polda Jabar, AKBP Edwin Affandi, sopir seharusnya hafal dan tahu kondisi jalanan di Tol Cipularang.

Karenanya untuk keamanan, telah disediakan jalur pengaman untuk kendaraan seperti truk yang membutuhkan bantuan dalam kondisi jalanan menurun.

Jalur pengaman tersebut berguna untuk meminimalisir kecelakaan terjadi dalam situasi jalanan menurun atau menanjak.

"Kita mengetahui kondisi geografis atau kontur jalan di Cipularang ini memang ada menanjak dan menurun. Kalau dari Bandung itu situasi menurun, kalau dari Jakarta situasi menanjak. Kewaspadaan sopir pada saat akan menuruni lereng jalanan yang landai yaitu sudah disiapkan beberapa jalur pengaman sebelum lokasi ini," pungkas AKBP Edwin Affandi.

Penyidik masih menelusuri apakah sopir truk tersebut sempat menggunakan jalur pengaman tersebut atau tidak sebelum kecelakaan beruntun.

"Ada jalur pengaman bagi kendaraan yang membutuhkan jalur pengaman tersebut. Kita masih menyelidiki apakah faktor penyebab kecelakaan kemarin," ucap AKBP Edwin Affandi.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Nasib Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Tol Cipularang, 2 Kesalahan Fatal Sebelum Tabrakan Terkuak

 

# TRAUMA # Nasib # Sopir Truk # Laka Maut # Tol Purbaleunyi # Biang Kerok # 

Editor: Wening Cahya Mahardika
Video Production: Lulu Adzizah F
Sumber: Tribunnews Bogor

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved