Kamis, 15 Mei 2025

Terkini Nasional

Pemeriksaan Boeing 737 Max 8 di Bandara Soekarno Hatta

Rabu, 13 Maret 2019 14:46 WIB
TribunJakarta

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUN-VIDEO.COM, TANGERANG - Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Bandara Soekarno-Hatta melakukan inspeksi terhadap pesawat besutan Boeing 737 Max 8.

Pemeriksaan kelaikan tersebut buntut dari surat edaran Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan untuk melakukan temporary grounded terhadap versi teranyar Boeing tersebut.

Maskapai penerbangan Garuda Indonesia yang juga mengoperasikan Boeing 737 Max 8 yang dua unit serupa mengalami kecelakan di Indonesia dan Ethiopia.

Diketahui, maskapai pelat merah tersebut mengoperasikan satu unit Boeing 737 Max 8 yang menginduk di Hangar GMF Bandara Soekarno-Hatta.

Vice President Air Worthiness Garuda Indonesia, Purnomo mengatakan pengecekan terhadap Boeing 737 Max 8 dengan nomor penerbangan PK - GDA untuk memastikan kelaikan pesawat.

"Kalau ada temuan bisa segera kita lanjuti untuk segera diperbaiki," ucap Purnomo di Hangar GMF AeroAsia Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (12/3/2019).

Sesuai dengan surat edaran Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, makan Garuda Indonesia tidak mengoperasikan sementara Boeing 737 Max 8.

"Sementara untuk max kita akan grounded sampai waktu yang ditentukan mengikuti regulator di Indonesia dalam hal ini kemenhub," sambung Purnomo.

DKPPU menjelaskan bahwa uji kelaikan tersebut meliputi beberapa aspek, namun terdapat tiga aspek yang menjadi sorotan seperti, angle of attack, air speed, dan altitude pesawat.

Bila satu di antara tiga faktor pengecekan tersebut dinyatakan tidak laik, makan pesawat otomatis dinyatakan tidak laik terbang.

Namun Purnomo menyakinkan, berdasarkan hasil inspeksi sementara tidak ditemukan adanya kejanggalan pada pesawat Boeing 737 Max 8 yang dioperasikan Garuda.

"Berdasarkan data dari flight effect belum ada ada yang menjurus ke anomali. Sampai saat ini belum ada temuan mudah-mudahan gak ada temuan," tegas Purnomo.

Namun, Purnomo belum bisa memastikan sampai kapan pesawat tersebut dapat beroperasi kembali sambil menunggu kepastian dari Kementerian Perhubungan.

Data yang didapatkan, dari 50 pesawat Boeing Max 8 yang dipesan oleh Garuda Indonesia baru satu armada yang tiba di Indonesia pada akhir 2017.

Sedangkan, 49 sisanya, akan dilakukan secara bertahap per hari ini.

"Kalau terealisasi, tergantung dari hasil perbaikan yang akan disampaikan Boeing. Artinya sangat tergantung sekali dengan kondisi apakah pesawat bisa stay atau tidak di Garuda Indonesia," tutup Purnomo.

Sementara, 10 unit pesawat Boeing 737 Max 8 milik Maskapai Lion juga resmi mengalami temporary grounded atau dibekukan sementara.

Managing Director Maintenance Lion Air Group, Mohammad Rusli mengatakan, tidak aktifnya 10 pesawat milik Lion Air Group tersebut berpengaruh terhadap proses penerbangan.

"Tiket dari sisi komersial nanti kita support dengan pesawat yang standby. Jadi disesuaikan dengan ketersediaan pesawat," jelas Rusli di Apron Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta.

Hal tersebut juga berpengaruh terhadap jadwal penerbangan maskapai berlogo singa merah tersebut.

Pasalnya, beberapa penerbangan pun kerap kali mengalami ketelambatan keberangkatan atau delay.

"Delay pasti ada tapi kita bisa mengatasi karena harus mematuhi apa yang tercantum dari Peraturan Menteri tentang delay manajemen," tutur Rusli.

Namun, pembekuan 10 unit pesawat tersebut bukan tanpa alasan melainkan menjalani pemeriksaan kelaikan terbang oleh Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU).

Pemeriksaan kelaikan pun dilakukan di tempat terpisah secara bersamaan yakni enam unit di Tangerang, dua unit di Denpasar, satu unit di Manado, dan satu unit di Ujung Pandang.

DKPPU menjelaskan bahwa uji kelaikan tersebut meliputi beberapa aspek, namun terdapat tiga aspek yang menjadi sorotan seperti, angle of attack, air speed, dan altitude pesawat.

Bila satu diantara tiga faktor pengecekan tersebut dinyatakan rusak, maka pesawat otomatis dinyatakan tidak laik.

"Dalam rangka merespon surat dari Dirjen Perhubungan Udara yang seluruh pesawat Max 8 harus dilakukan pengecekan sistem-sistem itu. Dalam operasional Lion Group akan kekat melaksanakan pengawasan yang ada di sistem pesawat ini," tutur Rusli.

Rusli menegaskan, sejauh ini sudah terdapat dua pesawat Boeing 737 Max 8 milik Lion Air yang sudah menjalani inspeksi oleh DKPPU Bandara Soekarno-Hatta.

Dari hasil sementara, menurut Rusli, belum ditemukan gejala anomali alias janggal pada dua unit pesawat milik Lion Ait tersebut.

"Sekarang sudah selesai dua pengecekan sisanya sedang dikerjakan. Nanti akan kita laporkan ke Dirjen, dalam hal ini kita merespon yang disampaikan dirjen. Nanti dirjen yang akan memberikan keputusannya apakah pesawat ini lanjut operasi atau tidak," tutur Rusli. (*)

ARTIKEL POPULER:

Karyawan Swalayan Ditangkap karena Diduga Pelecehan Seksual pada Bocah yang Tengah Berbelanja

Pemeriksaan Boeing 737 Max 8 di Bandara Soekarno Hatta

Dua Kakek Lakukan Pencabulan pada Anak Dibawah Umur Ditangkap, Seorang Pelaku Ikat Tangan Korbannya

TONTON JUGA:

Editor: Fatikha Rizky Asteria N
Video Production: Ignatius Agustha Kurniawan
Sumber: TribunJakarta

Tags
   #Boeing 737 MAX 8

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved