Sabtu, 10 Mei 2025

Tribunnews Update

Komentar 'Santai' Jokowi soal Peretasan 6 Juta Data NPWP: Mungkin Karena Keteledoran Password

Kamis, 19 September 2024 21:31 WIB
TribunSolo.com

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden Jokowi menanggapi dugaan kebocoran 6 juta data Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Menurut Jokowi, kebocoran data tidak hanya terjadi di Indonesia.

Negara-negara lain juga pernah mengalami serangan hacker.

Ditemui seusai meresmikan jalan tol Solo-Jogja seksi Kartasura-Klaten, di Gerbang Tol Banyudono, Kamis (19/9/2024), Jokowi memperkirakan bocornya data NIK dan NPWP akibat keteledoran penggunaan password.

Bisa juga karena penyimpanan data yang terlalu banyak, sehingga bisa membuka ruang untuk para hacker melakukan peretasan.

Baca: Cerita Jokowi Dapat Bisikan akan Digulingkan saat Rebut PT Freeport: Hati-hati Pak Papua Bisa Lepas

"Peristiwa seperti ini kan terjadi di negara-negara lain,"

"Semua data mungkin karena keteledoran password atau karena penyimpanan data yang terlalu banyak. Tempatkan yang berbeda bisa menjadi ruang untuk ruang diretas hacker," ungkap Jokowi.

"Atau karena penyimpanan data yang juga terlalu banyak di tempat-tempat yang berbeda-beda. Bisa menjadi ruang untuk diretas hacker yang masuk," lanjutnya.

Dirinya sudah memerintahkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kementerian Keuangan, dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk melakukam mitigasi secepatnya.

Diketahui hacker Bjorka membobol 6 juta data NPWP dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Baca: Jokowi Resmikan Tol Solo-Jogja, Bisa Langsung Dilintasi Kendaraan, Catat Akses Pintu Keluar-Masuk

Bahkan salah satu data yang kemudian dijual itu milik Presiden Jokowi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Sebelumnya, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Kemenkeu Dwi Astuti mengatakan, pihaknya masih belum dapat mengkonfirmasi kebenaran informasi peretasan itu lantaran masih dilakukan pendalaman.

Sementara Mekeu Sri Mulyani mengatakan Direktorat Jenderal Pajak tengah melakukan evaluasi terhadap persoalan tersebut.

Sri Mulyani mengatakan, sudah meminta Dirjen Pajak Kemenkeu, Suryo Utomo untuk melakukan penelusuran.

Sebab, berdasarkan informasi yang dihimpun terdapat 6 juta data NPWP yang bocor dan diperjualbelikan Rp 150 juta.

Informasi mengenai kebocoran data NPWP didengungkan oleh Pendiri Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto melalui akun X miliknya.

Baca: Pengakuan Putra Jokowi soal Harga Sewa Jet Pribadi Dinilai Tak Rasional, Jubir Kaesang Membela

Dalam tangkapan layar di forum jual beli data hasil peretasan, akun anonim tersebut bernama Bjorka.

Terdapat daftar berisi 25 nama teratas yang terdapat di dalam 10 ribu sampel yang ada.

Di dalam sampel tersebut, menurut Teguh, tercantum data pribadi terkait NIK, NPWP, nama, alamat (kelurahan/kecamatan, provinsi), nama KPP, nama kanwil, dan lain-lain.

Misalnya, terdapat nama Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, Kaesang Pangarep, Budi Arie Setiadi, Sri Mulyani Indrawati, Yustinus Prastowo, Farchan Noor Rachman, Pratikno, Erick Thohir, Muhadjir Effendy, serta nama-nama lain.

Diketahui, dalam tangkapan layar tersebut juga tertulis situs BreachForum dengan user bernama Bjorka.(*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Tanggapi Soal 6 Juta Data NPWP Bocor, Jokowi : Terjadi di Negara Lain Juga, 

     # komentar # Jokowi # peretasan # NPWP 

Editor: Bintang Nur Rahman
Reporter: sara dita
Video Production: Rahmat Gilang Maulana
Sumber: TribunSolo.com

Tags
   #komentar   #Jokowi   #peretasan   #NPWP

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved