AS Murka atas Ulah Israel yang Bunuh Pemimpin Hamas, Sebut Zionis Buat Kekacauan di Timur Tengah

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Gedung Putih mengatakan bahwa tewasnya dua pemimpin tertinggi Hamas dan Hizbullah akan memperburuk situasi.

Hal ini diakui Gedung Putih karena ada tanda-tanda konflik lebih luas yang terdeteksi.

Baca: Detik-detik Salat Jenazah Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, Petinggi Iran Ayatollah Khamenei Jadi Imam

Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby.

Kirby menuliskan bahwa serangan pada pemimpin Hamas dan Hizbullah membuat upaya gencatan senjata Israel dengan Hamas semakin rumit.

"Semua ini menambah rumitnya apa yang ingin kita lakukan. Dan yang ingin kita lakukan adalah kesepakatan gencatan senjata," katanya.

Baca: Bukan di Palestina, Jenazah Ismail Haniyeh Bakal Dimakamkan di Qatar, JK Terbang ke Doha Malam Ini

AS sendiri menegaskan bahwa pihaknya tak tahu menahu soal serangan Israel yang menyasar pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.

AS juga mengaku tidak bertanggungjawab atas serangan tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken pada Rabu (31/7/2024).

“Ini adalah sesuatu yang tidak kami ketahui atau terlibat di dalamnya. Sangat sulit untuk berspekulasi, dan selama bertahun-tahun saya telah belajar untuk tidak pernah berspekulasi tentang dampak satu peristiwa terhadap hal lain,” tuturnya.

Blinken menekankan pentingnya mencapai gencatan senjata untuk mengakhiri pertempuran yang telah memasuki bulan kesepuluh di Gaza.

Ia mengatakan Amerika Serikat akan terus berupaya keras selama mungkin untuk mencapai tujuan tersebut.

Meski Gedung Putih membantah keterlibatan, namun kecaman tetap muncul ke AS.

Baca: Iran Sebut AS Terlibat Aksi Keji Israel Bunuh Ismail Haniyeh di Teheran, Mati Kutu jika Tak Dibantu

Bahkan, Iran menyebut bahwa AS adalah dalang di balik serangan terhadap Haniyeh. (Tribun-Video.com)

Baca juga berita terkait di sini

# TRIBUN VIDEO UPDATE # Israel # Amerika Serikat # Hamas # perang # Ismail Haniyeh