Kamis, 15 Mei 2025

Tribun Video Update

Bungkam! PM Netanyahu Minta Pejabat Israel Tutup Mulut soal Kematian Bos Hamas Ismail Haniyeh

Rabu, 31 Juli 2024 17:07 WIB
Tribunnews.com

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dikabarkan membungkam pejabat Israel agar tak berkomentar soal kematian Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh.

Seperti diketahui, Haniyeh dilaporkan tewas di Teheran, Iran pada Rabu (31/7/2024).

Baca: Petinggi Hamas Diduga Dibunuh Israel Pukul 2 Pagi, Tempat Menginapnya Dihantam Rudal Berpemandu

Haniyeh dikabarkan tewas pukul 02.00 waktu setempat seusai diserang rudal berpemandu.

Diduga kuat, serangan itu dilancarkan oleh pasukan Israel.

Namun, PM Israel Benjamin Netanyahu meminta para pejabatnya tutup mulut.

Baca: Reaksi Keras PM Lebanon: Israel Bom Beirut dan Targetkan Hizbullah, Mendesak PBB untuk Bertindak

Dikutip dari Tribunnews, ia memerintahkan para menteri untuk tidak membicarakan pembunuhan kepala biro politik Hamas itu.

"Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan para menteri untuk tidak membicarakan pembunuhan Ismail Haniyeh, kepala kantor politik Hamas," kata Iran Economist mengutip laporan media-media Israel hari ini.

Sementara itu, Menteri Warisan Israel, Amichay Eliyahu terlanjur berkomentar soal kematian Haniyeh.

Baca: Houthi Marah Besar atas Tewasnya Ismail Haniyeh, akan Ikut Hamas Balas Dendam ke Israel dan AS

Ia menyebut, kematian Haniyeh merupakan cara yang tepat untuk membersihkan dunia. (Tribun-Video.com)

Baca juga berita terkait di sini

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ismail Haniyeh Tewas Dibunuh Israel, Netanyahu Minta Pejabat Tutup Mulut

# TRIBUN VIDEO UPDATE # Israel # Ismail Haniyeh # Palestina # Hamas # perang # Netanyahu

Editor: Panji Anggoro Putro
Reporter: Isti Ira Kartika Sari
Video Production: Erwin Joko Prasetyo
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved