Opini Tokoh

Minta Sikapi Puisi Fadli Zon Secara Politik, Mahfud MD: Pantas Tidak Dipilih Sebagai Wakil Rakyat?

Kamis, 14 Februari 2019 08:36 WIB

Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD memberi tanggapan terkait puisi Fadli Zon yang diberi judul "Doa yang Ditukar".

Hal tersebut disampaikan Mahfud MD saat ditemui di kawasan Menteng pada (13/2/2019).

Dikutip dari Tribunnews, Mahfud mengatakan bahwa secara hukum tidak disebut subjek yang ia hina.

"Secara hukum tidak salah karena tidak sebut subjek yang dia hina. Tidak sebut kyai Maimun," ujarnya.

Menurut Mahfud masyarakat sudah paham siapa yang dimaksud oleh Fadli Zon.

Dirinya meminta masyarakat untuk menyikapi hal tersebut dalam pandangan politik karena secara hukum tidak ada yang salah.

"Hukum tidak bisa tapi secara etik disebut penistaan. Maka sikapi secara politik saja. Orang ini pantas tidak dipilih sebagai wakil rakyat?" tanya Mahfud.

Mahfud MD juga mengatakan masyarakat yang merasa dirugikan tidak dapat menuntut Fadli Zon untuk minta maaf karena hal tersebut merupakan kesadaran.

Diketahui, Fadli Zon membuat puisi 'Doa yang Ditukar' yang diunggah di akun Twitter-nya, @fadlizon, pada Minggu (3/2/2019).

Puisi tersebut menuai polemik banyak orang dan ia didesak untuk minta maaf.

Namun, Fadli Zon mengaku bahwa ia tak akan meminta maaf karena merasa tidak ada yang salah dengan puisi tersebut.

Ia juga menegaskan bahw puisi tersebut tidak ada kaitanyya dengan Kyai Maimoen.

"Saya kira saya udah jelaskan beberapa kali bahwa puisi itu ekspresi dan nggak ada hubungannya dengan mbah Maimoen. Saya kira bagi mereka yang memahami itu, di situ jelas, sangat jelas, bahkan dalam puisi itu disebutkan kaum penguasa, mbah Maimoen kan bukan penguasa," katanya, Senin (11/2/2019), dikutip dari Tribunnews.

Simak video di atas! (Tribun-Video.com/Aprilia Saraswati)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mahfud MD: Jika Dilihat Secara Hukum, Tak Ada yang Salah Dengan Puisi Fadli Zon