Cegah Penerbitan Surat Penangkapan Netanyahu, AS Lobi Inggris untuk Halangi Upaya ICC

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Amerika Serikat saat ini tengah melobi sekutunya, Inggris agar mencegah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Sebagaimana diketahui, pemerintahan baru Inggris yang dikuasai oleh Partai Buruh tengah mempertimbangkan untuk melanjutkan gugatan hukum terhadap ICC.

Baca: Militer Israel Akui Tak Bisa Melindungi Warga Sipil, Menhan Sebut Netanyahu Harus Diinvestigasi

Sebelumnya, Inggris saat masih dipimpin oleh Rishi Sunak mengajukan banding amicus brief yang didasarkan pada Perjanjian Oslo 1993.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer berniat untuk mencabut gugatan tersebut namun ragu-ragu karena tekanan AS.

Starmer juga menyatakan akan mendukung upaya penangkapan Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant oleh ICC.

Baca: Rangkuman Hamas-Israel: Pejuang Hamas Menyusup ke Israel hingga IDF Kibar Bendera Mundur dari Gaza

Pasalnya keduanya dianggap bertanggung jawab atas kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan di Gaza.

Agar korban jiwa tak terus bertambah di Gaza, Starmer tak segan mendesak Netanyahu untuk segera melakukan gencatan senjata di Gaza.

Untuk diketahui, AS selama ini menentang keras upaya ICC untuk menangkap sekutunya, Netanyahu.

Alasannya, tak ada kesetaraan antara Israel dan Hamas.

Baca: Keretakan Kabinet Israel Mulai Nyata, Menhan Yoav Gallant Minta Netanyahu untuk Diselidiki

AS pun melakukan berbagai cara agar upaya tersebut dibatalkan, termasuk memberikan sanksi bagi pejabat ICC.

Meski bukan anggota ICC namun AS baru-baru ini bekerja sama dengannya dalam rangka penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin atas operasi militer di Ukraina. (Tribun-Video.com)

Baca juga berita terkait di sini

Artikel ini telah tayang di Middle East Eye dengan judul US lobbying UK to block ICC's move for Netanyahu arrest warrant,

# Viral News # perang # Israel # Palestina # Netanyahu