Minggu, 11 Mei 2025

Terkini Metropolitan

Vihara Gayatri Miliki Tujuh Sumur yang Khasiatnya Berbeda

Selasa, 5 Februari 2019 19:32 WIB
TribunJakarta

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUN-VIDEO.COM, TAPOS - Vihara Gayatri di Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos memiliki satu ciri khas yang membedakan dengan Vihara lai, yakni keberadaan tujuh sumur yang ada sejak Vihara berdiri tahun 1984.

Tujuh sumur yang dipercaya memiliki khasiat berbeda terletak di sisi kiri belakang bangunan seluas 2 hektare, atau sekitar 200 meter dari pintu gerbang utama.

Untuk dapat merasakan khasiatnya, jemaat cukup datang dan membasuh tubuh layaknya mandi, namun dianjurkan tak menggunakan sabun atau yang lain.

"Tujuh sumur ini memiliki khasiat berbeda, namanya juga berbeda-beda. Dari awal Vihara berdiri sudah ada. Sumurnya bisa dipakai mandi, mandi seperti biasa saja. Tapi harus setiap Selasa Kliwon," kata pengurus Vihara Gayatri, Senin (4/2/2019).

Ketujuh sumur yakni, Sumur Sri Ningsih guna menerangkan lahir batin, Sri Waras guna sehat dan sentosa, Sri Lungguh untuk kedudukan derajat.

Sri Kunaratih Kumadjaya untuk cari jodoh, Sri Rezeki guna usaha cari rezeki, Dewi Sri Mulyasari untuk pengobatan, dan Sri Pontjo Warno guna tolak malapetaka.

"Khasiatnya ada yang untuk sehat sentosa, cari jodoh, pengobatan, tolak malapetaka, sehat sentosa, dan lainnya. Jadi macam-macam, mandinya setiap Selasa Kliwon. Tapi pas imlek besok bisa," ujarnya.

Pengurus menjelaskan tradisi mandi saat Selasa Kliwon disebut Ci Sua dan sudah diatur jadwalnya oleh pengurus, cara mandinya mengambil 7 gayung dari setiap sumur.

Setiap jemaat yang datang diharuskan menjaga sopan santun saat mandi, dianjurkan bersujud, dan menjaga jarak agar bagian tubuh tak sampai masuk sumur.

Saat mandi, jemaat dianjurkan melempar satu sampai lima koin untuk menebus segala yang dilakukan selama satu tahun pancar.

"Sebelum mandi harus berniat dulu dalam hati. Ada aturannya, harus menjaga kesopanan. Kalau untuk melempar koin enggak diharuskan, itu cuman anjuran saja," tuturnya.

Setelahnya, jemaat dapat menyelam ke kolam besar yang terletak di belakang sumur dan disebut Kolam Amerta sebanyak delapan kali.

Usai menyelam di Kolam Amerta, jemaat mandi seperti biasa lalu mengeringankan badan sebelum melakukan sembayang di tujuh tempat yang terletak depan sumur.

"Habis dari kolam yang kedelapan itu baru mandi, nanti setelah badan kering baru dapat sembayang. Jadi badan harus kering dulu baru boleh sembayang. Sembayangnya di tempat yang depan sumur itu," lanjut Darmawan.

Wati dan Gunawan, merupakan pasangan suami istri yang sengaja datang dari Kabupaten Karawang guna beribadah dan mandi di tujuh sumur.

Mereka sengaja mandi di tujuh sumur karena hendak membuka usaha baru, sehingga di Imlek ke 2570 nanti diharapkan usahanya lancar.

"Saya, istri, sama anak datang dari Karawang, sudah beberapa kali ke sini. Enggak setiap tahun ke sini, tapi sudah bukan yang pertama kali datang. Sekarang saya mau buka usaha baru. Makannya mandi di tujuh sumur ini," jelas Gunawan.(*)

ARTIKEL POPULER

Baca: Metode Kampanye Menyerang Kubu Jokowi-Maruf Disebut Tidak Tepat, Ini Pendapat Pengamat Politik

Baca: Gadis Keterbelakangan Mental Dicabuli Kakek 6 Cucu, Berawal dari Pinjam Handphone

Baca: Bocah Berusia 13 Tahun Ditemukan Tewas Tanpa Busana, Sempat Tak Pulang ke Rumah Selama 2 Hari

 

TONTON JUGA:

Editor: Sigit Ariyanto
Sumber: TribunJakarta

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved