Ramai Seserahan Fortuner untuk Nikahan di Pati Disebut Hasil Curian, Ternyata Terjadi pada 2019

TRIBUN-VIDEO.COM - Kabupaten Pati, Jawa Tengah terus menjadi sorotan usai kasus pengeroyokan bos rental mobil viral.

Terbaru, beredar unggahan yang menyebutkan mobil Fortuner untuk seserahan pernikahan di Pati ternyata hasil curian.

Unggahan tersebut memancing beragam komentar netizen di media sosial X.

Setelah ditelusuri, kasus ini memang benar terjadi pada tahun 2019.

Pria bernama Ucok Budianto (28) memberikan mobil Fortuner berwarna putih untuk calon istrinya, Mega Tristiani (23).

Baca: Viral Video Rental Mobil Surabaya Blacklist Konsumen di Pati seusai Insiden di Sukolilo: Sepurane

Namun, Ucok tak tahu jika mobil tersebut adalah barang hasil curian.

Ia rupanya ditipu oleh oknum marketing dealer mobil PT Nasmoco, Pati, Didik Setiyadi (33).

Padahal, Ucok sudah membayar cash pembelian mobil mewah tersebut.

Kasat Reskrim Polres Pati, AKP Yusi Andi mengatakan, transaksi tersebut tidak diketahui oleh pihak Nasmoco.

Dari hasil pemeriksaan polisi, pelaku mencuri stok Fortuner tersebut dari garasi Nasmoco, Pati.

Baca: Sukolilo Ramai-ramai Dicap Kampung Penadah di Google Maps, Camat Pasang Badan Lapor Kominfo

"Pelaku mencuri mobil tersebut di kantornya dan menjualnya kepada korban," kata Yusi, dikutip dari Kompas.com, Kamis (20/6/2024).

Modus yang digunakan pelaku yakini dengan dalih hendak menserviskan mobil Fortuner tersebut.

Polisi mengatakan, total kerugian akibat ulah staf marketing tersebut senilai Rp 506.600.000.

Dari pengakuan pelaku seluruh uang tersebut telah habis untuk judi online.

Pelaku kemudian dijerat pasal 362 KUHP dengan ancaman 5 tahun penjara.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Seserahan Fortuner untuk Pernikahan di Pati, Ternyata Barang Hasil Curian"

Program: Tribunnews Update
Host: Agung Tri Laksono
Editor Video: Mellinia Pranandari
Uploader: bagus gema praditiya sukirman

# pati # sukolilo # seserahan #s eserahan nikah # pernikahan # jawa tengah