Idul Fitri
Maaf-maafan saat Hari Raya Idul Fitri: Tradisi atau Kewajiban?
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Seusai satu bulan melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadhan, momen Idul Fitri menjadi kesempatan menjalin silahturahmi bersama sanak keluarga.
Idulfitri bermakna fitrah atau kembali suci yang berarti keadaan suci tanpa dosa dan kesalahan.
Pada momen hari raya lebaran memang tidak asing lagi dengan budaya maaf-maafan.
Baik keluarga, teman, tetangga, rekan kerja, semuanya akan melakukan tradisi maaf-maafan dan bersalaman.
Menjadi manusia pemurah dengan memaafkan sesama umat adalah amal saleh yang dianjurkan dalam Islam.
Baca: Gibran Bagikan Fitrah ke Anak-anak seusai Salat Idul Fitri, Segepok Amplop Berisi Uang Siap Dibagi
Seperti dalam surat Al-A’raf ayat 199 yang artinya "jadilah engkau pemaaf dan serulah orang-orang mengerjakan yang makruf serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh".
Apabila orang mengidentikkan momen hari raya lebaran sebagai waktu untuk minta maaf tidak ada salahnya.
Sebenarnya tidak ada waktu atau momen khusus untuk manusia saling bermaaf-maafaan.
Semua waktu itu baik dimanfaatkan untuk meminta maaf.
Pada dasarnya hal ini soal keikhlasan hati untuk meminta dan memberi maaf.
Mengidentikkan momen idulfitri sebagai momen yang paling baik untuk bersilaturahmi dengan meminta maaf tidak ada tuntutannya dalam agama, melainkan hanya tradisi.
Baca: Ucapkan Selamat Idul Fitri, Megawati: Momentum Tegakkan Kebenaran dan Harap Persaudaraan Kian Erat
Masyarakat sepakat, hari raya lebaran adalah waktu yang paling baik untuk saling meminta maaf karena sebagai hari kemenangan dengan substansi kembali ke fitri atau suci.
Proses menjadi suci, seluruh kesombongan manusia dipendam untuk menjaga hubungan baik sesama manusia.
Secara metafor, kembali suci berarti lahirnya kembali seorang muslim selama beribadah sebulan harus mampu menguatkan keislamannya tanpa hati benci, iri, dengki dan bersih dari dosa serta kemaksiatan.
Mengenai tradisi maaf-maafan dan salaman, Ustaz Abdul Somad menganjurkan meminta maaf kepada sesama manusia hendaknya dilakukan setiap saat tanpa harus menunggu Idul Fitri.
UAS menyebut, tidak menemukan tradisi maaf-maafan ini pada orang Mesir ataupun Maroko.
Di negara tersebut, Ustaz Abdul Somad mengatakan minta maaf dilakukan sesaat setelah seseorang berbuat salah.
(Tribun-Video.com/ Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pakar Unair Ungkap Tradisi Lebaran Bukan Sekadar Kumpul Keluarga"
# Lebaran 2024 # Idul Fitri 1445 H # Tradisi Maaf-maafan
Reporter: Yustina Kartika Gati
Video Production: Rania Amalia Achsanty
Sumber: Kompas.com
Live Update
Semarak Sambut Idul Fitri, Warga Talango Madura Kompak Gelar Takbir Keliling Pakai Sound System
Senin, 31 Maret 2025
LIVE UPDATE
Posko Mudik Lebaran Bandara Juanda Resmi Ditutup, Sukses Layani 700 Ribu Penumpang Mudik 2024
Sabtu, 20 April 2024
To The Point Aja
Dan Terjadi Lagi! Ambulans yang Lawan Arus di Tol Bogor Ciawi Sukabumi Ternyata Berisi Pemudik
Jumat, 19 April 2024
To The Point Aja
Polisi Datangi Montir Bengkel yang Getok Harga saat Lebaran, Jasa Ganti Ban Serep Rp200 Ribu
Jumat, 19 April 2024
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.