Video Penyiksaan Warga Papua oleh Oknum Prajurit Viral, TNI Akui Perbuatan dan Minta Maaf

TRIBUN-VIDEO.COM - Media sosial beberapa waktu lalu sempat dihebohkan dengan video yang menampilkan penyiksaan terhadap seorang warga Papua yang dilakukan sejumlah oknum prajurit TNI.

Video ini pun menuai kritik dan kecaman dari sejumlah pihak karena dianggap tak berperikemanusiaan.

Belakangan TNI mengakui keterlibatan beberapa prajurit mereka dalam peristiwa ini.

Para pelaku merupakan anggota Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 300/Braja Wijaya.

Dalam keterangan pada Senin (25/3/2024), Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan, tiap prajurit telah dibekali SOP, Rules of Engagement (ROE) hingga hukum humaniter.

Kristomei pun menyatakan akan menindak para pelaku sesuai perundang-undangan yang berlaku.

Baca: Prajurit Aniaya & Video Anggota KKB Papua, Menko Polhukam: Saya Sudah Panggil Panglima TNI

Baca: Kronologi Penganiayaan Anggota KKB oleh Belasan Prajurit TNI, Berawal dari Pembakaran Puskesmas

Senada dengan Kadispenad, Kapuspen TNI Mayjen R Nugraha Gumilar juga menyatakan tindak kekerasan tersebut tak bisa dibenarkan.

Saat ini sebanyak 13 prajurit telah ditetapkan sebagai tersangka dan telah ditahan.

Jumlah ini diperkirakan masih bisa bertambah atau bahkan berkurang.

Para tersangka kemudian ditahan di Instalasi Tahanan Militer Maximum Security Polisi Militer Kodam (Pomdam) III/Siliwangi.

Sebagai informasi, Yonif Raider 300/Braja Wijaya merupakan Satgas Pamtas yang bermarkas di Cianjur, Jawa Barat.

Para prajurit tersebut ditugaskan untuk operasi di Papua pada April 2023 lalu.

(TribunVideo.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Buntut Penganiayaan Anggota KKB Defianus Kogoya, Kronologis hingga 13 Prajurit TNI Jadi Tersangka