Senin, 12 Mei 2025

Regional

HEBOH! CALEG Devara Punya Utang Rp 27 Juta, Gaya Hedon Disorot, Rampas Harta Indriana seusai Dibunuh

Rabu, 6 Maret 2024 15:10 WIB
Surya

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru.

TRIIBUN-VIDEO.COM - Jumlah utang Devara Putri Prananda (24) kepada eksekutor yang membunuh Indriana Dewi Eka Saputri (25) ternyata cukup banyak.

Devara Putri caleg DPR RI dari Partai Garuda itu berjanji pada eksekutor akan membayar Rp 50 juta sebagai imbalan membunuh Indriana.

Nyatanya, Devara Putri belum melunasi seluruh uang pembayaran itu kepada eksekutor, Muhammad Reza Swastika (21).

Indriana merupakan warga Cipinang Pulo, Jakarta Timur sedangkan Devara adalah caleg DPR RI Dapil Jabar 9, warga Johar Baru, Jakarta Pusat.

Devara menaruh dendam kepada korban sebab pacarnya, Didot Alfiansyah (25) juga menjalin hubungan dengan Indriana.

"Motifnya karena cemburu dari Devara pada korban," kata Dirreskrimum Polda Jabar Kombes Surawan melansir TribunnewsBogor (grup suryamalang) Senin, (4/3/24).

Surawan menerangkan, Didot yang merupakan warga Tebet, Jakarta Selatan sudah menjalin hubungan dengan Devara tapi juga pacaran dengan Indriana.

"Awalnya memang sudah menjalin hubungan dengan tersangka, juga pacaran dengan korban," kata Surawan.

Menurut Kombes Surawan, Devara lantas memberi syarat berat pada Didot bila ingin menjalin hubungan dengannya, Didot harus membunuh Indriana.

"Devara menghendaki bila ingin kembali pada dia salah satu tidak ada di muka bumi, harus dihilangkan," kata Surawan.

Devara pun lantas memberi kesempatan pada Didot untuk mencari orang lain sebagai eksekutornya.

Baca: Kasus Caleg Dalang Pembunuhan di Bogor, Polisi Bongkar Keseharian Devara Bantu Berjualan Nasi Kuning

"Bekerjasama, kalau tidak berani silahkan cari orang yang berani melakukan pembunuhan terhadap korban," kata Surawan.

Akhirnya mereka berkomunikasi dengan Muhammad Reza Swastika, warga Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

"Akhirnya DA ini berkomunikasi dengah MR, awalnya menolak," jelas Surawan.

Akan tetapi saat itu Reza Swastika tak punya banyak pilihan karena dalam kondisi terlilit utang.

Reza pun bersedia melakukan pembunuhan terhadap Indriana dengan imbalan Rp 50 juta.

"Tapi karena MR terlilit hutang sehingga dia menyanggupi melakukan pembunuhan dengan imbalan Rp 50 juta," jelas Surawan.

Muhammad Reza Swastika lantas melakukan eksekusi pembunuhan terhadap Indriana menggunakan ikat pinggang dalam mobil di Bukit Pelangi, Kabupaten Bogor pada 20 Februari 2024.

Jasad Indriana ditemukan di pinggir jurang di Neglasari, Kota Banjar, Jawa Barat pada 25 Februari 2024.

Setelah menghilangkan nyawa Indriana, Devara dan Didot kini justru masih memiliki utang pada Reza.

Baca: Otaki Pembunuhan Andriana, Ini Profesi Asli Caleg Devara Putri, Bukan Politisi atau Pengusaha

"Sejauh ini yang diberikan Rp 15 juta tunai dan handphone senilai Rp 8 juta. Jadi sekitar Rp 23 juta yang baru diberikan para pelaku (red-kepada eksekutor)" kata Surawan.

Sementara kakak Indriana, Roni bercerita terakhir berkomunikasi dengan adiknya pada tanggal 15 Februari 2024.

"Tanggal 15 dia minta, 'kak tolong transferin untuk etol'. Udah itu," kata Roni sambil terisak menangis.

Roni sangat berang ketika melihat tiga tersangka melakukan reka ulang pembunuhan Indriana.

"Kejam pak, kejam," kata Roni.

Orang tua Dapat Pesan Misterius

Sehari setelah pembunuhan ternyata orang tua korban mendapat pesan misterius.

Chat tersebut dikirim dari nomor Indriana, padahal nyawanya sudah tiada akibat dihabisi oleh Reza Swastika.

Ketua RT Eko Sudiyanto bercerita pada Senin (26/2/2024) orang tua Indriana menerima kiriman paket dari seorang wanita.

"Dikirimin sate oleh seorang wanita," kata Eko dilansir dari Tribun Jakarta.

Paket itu dikirim sebelum polisi datang ke rumah orang tua Indriana, Mohamad Roi dan Endang Tatik di kawasan Cipinang Besar Utara, Jatinegara.

"Polisi datang Selasa jam 07.00 WIB," jelas Eko.

Setelah paket makanan itu diterima, orang tua menerima pesan WhatsApp dari nomor Indriana.

"Isinya, 'Enak gak bu ? coba dimakan'," kata Eko

Akan tetapi Roi dan Tatik tak sempat menyantap sate tersebut.

"Waktu itu sudah malam, satenya gak dimakan," ungkap Eko.

Dirreskrimum Polda Jabar Kombes Surawan menerangkan Indriana pamit pergi ke Puncak Bogor bersama pacarnya.

"Pamitnya ke Puncak sama pacarnya," kata Kombes Surawan.

Nyatanya setelah diajak ngopi oleh Didot, Indriana diajak ke Bukit Pelangi.

"Dia berpura-pura ingin buang air kecil. Dari belakang dijerat pakai ikat pinggang oleh MR (eksekotor)" kata Surawan.

Setelah tewas, jasad Indriana dibawa ke Jakarta selama satu malam.

"Kemudian ke Cirebon, lalu mogok di Kuningan," jelas Surawan.

Mobil yang dipakai Didot dan Reza lantas ditowing ke bengkel kawasan Banjar.

"Karena khawatir jenazah dibuang di dekat bengkel," kata Kombes Surawan.

Surawan menekankan otak pelaku dari pembunuhan ini adalah Devara sebagai syarat bila Didot ingin berpacaran dengannya.

(*)

Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Utang Devara Caleg DPR pada Eksekutor Pembunuh Indriana, Janji Bayar Rp 50 Juta Ternyata Belum Lunas

# viral # mayat wanita # dibunuh # bogor # bogor hari ini # rampas harta # indriana

Editor: Ghozi LuthfiRomadhon
Video Production: Lulu Adzizah F
Sumber: Surya

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved