Mata Lokal Memilih
Pernyataan Guntur Soekarnoputra kepada Jokowi Dinilai Pengamat Rugikan Elektabilitas Ganjar-Mahfud
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Sosok Guntur Soekarnoputra membuat pernyataan keras seolah menggertak Jokowi usai Pilpres 2024.
Putra sulung Presiden Soekarno ini, diduga mengajak relawan untuk memenangkan Ganjar-Mahfud agar bisa menghukum Presiden Jokowi.
Pernyataan Guntur itu disampaikan dalam kampanye Ganjar-Mahfud dalam acara bertajuk "Rock and Roll Day’s".
Acara itu digelar di Rumah Aspirasi Ganjar-Mahfud di Jalan Diponegoro Nomor 72, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin (29/1/2024).
Saat itu, Guntur menyinggung soal jika Ganjar dan Mahfud berhasil jadi presiden dan wakil presiden, presiden punya hak prerogatif, sehingga mudah untuk melakukan apapun kepada Jokowi.
"Kalau Ganjar dan Mahfud sudah jadi presiden dan wakil presiden, presiden punya hak prerogatif, gampang itu Jokowi mau diapain, terserah," kata Guntur membakar semangat para relawan.
Pernyataannya itu, sontak mendapat reaksi riuh tepuk tangan dari para peserta acara.
Menanggapinya, Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai gertakan Guntur menjatuhkan PDIP dan Ganjar-Mahfud.
Menurut Ujang, seharusnya Guntur tak mengatakan seperti itu karena akan kontraproduktif.
Ia menilai, pernyataan Guntur adalah mengejek Jokowi.
“Pernyataan itu bentuk kritikan yang keras dari Guntur. Sejatinya, kritikannya jangan seperti itu, karena (pernyataan) itu seperti mengejek Jokowi, terlalu merendahkan Jokowi,” kata Ujang.
Ujang menambahkan, yang dilakukan Guntur itu bagian dari ‘serangan’ PDIP kepada Jokowi yang dianggap sudah tidak sejalan lagi dengan garis partai tersebut.
“Yang dilakukan oleh Guntur itu bagian dari ‘serangan’ PDIP kepada Jokowi yang dianggap sudah tidak sejalan lagi dengan garis partai," imbuhnya.
"Tapi, apapun itu, kita sudah sama-sama tahu bahwa Jokowi punya pilihan, PDIP juga punya pilihan dan pilihannya berbeda, maka suka tidak suka dalam konteks Pilpres 2024 ya bertempur antara PDIP dengan Jokowi,” sambungnya.
Lebih lanjut, Ujang mengungkap bahwa pernyataan Guntur berpotensi memberi dampak negatif, baik bagi Guntur maupun PDIP, menurunkan elektabilitas.
Bahkan, ia meyakini hal itu akan membuat Jokowi marah.
“Apa yang dilakukan oleh Guntur sangat keras, terlalu keras, dan itu bukan hanya merugikan Guntur sendiri, tetapi juga PDIP, karena Jokowi pun bisa marah," katanya.
"Jokowi pun bisa ‘mengganjal’, bisa menghadang PDIP maupun Ganjar-Mahfud untuk bisa unggul,” jelasnya.
Dengan tensi politik saat ini, Ujang berharap setiap politikus dapat bersaing secara sehat dan rasional, serta menahan diri mereka, salah satunya dengan tidak merendahkan pihak manapun.
Ujang mengatakan, politik harus mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
“Berpolitik harus bersaing dengan sehat, harus bersaing dengan rasional," ujarnya.
"Jangan marah, jangan manas-manasin. Berpolitik harus menjaga persatuan dan kesatuan," imbuhnya.
"Ucapan Guntur tersebut bisa saja membuat pendukung-pendukung Jokowi marah. Bisa saja membuat loyalis-loyalis bisa membalas pada Guntur maupun PDIP. Ini yang membuat nanti tidak kondusif,” pungkas Ujang.
Selain itu, Guntur juga menyinggung berbagai isu yang belakang menerpa eks Wali Kota Solo itu seperti terkait isu pemakzulan.
Namun, ia meminta agar relawan Ganjar-Mahfud untuk melupakan sejenak perihal adanya isu permintaan pemakzulan Jokowi dan fokus memenangkan paslon nomor urut 03.
"Yang penting sekarang menurut ajaran Bung Karno, yang penting enggak bisa ditunda-tunda menangkan dulu Ganjar dan Mahfud MD sebagai Presiden Republik Indonesia dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2024," ujarnya.
(Tribun-Video.com/Tribun-Medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul ANCAMAN Guntur Soekarno ke Jokowi Bisa Rugikan Elaktabilitas Ganjar-Mahfud: Jokowi Pun Bisa Marah
Host: Nina Agustina
VP: Ika Vidya
Reporter: Ninaagustina
Video Production: Ika Vidya Lestari
Sumber: Tribun Medan
TRIBUNNEWS UPDATE
Respons Refly Harun soal Jokowi Merasa Direndahkan & Seret Penuding Ijazah Palsu ke Polisi
5 hari lalu
Tribunnews Update
Jokowi Geram seusai Ada yang Anggap Prabowo 'Presiden Boneka', Sempat Sebut Nama Megawati
6 hari lalu
Tribunnews Update
Respons Jokowi Disebut Terlibat Mutasi Anak Try Sutrisno hingga Posisinya Digantikan Mantan Ajudan
6 hari lalu
Terkini Nasional
Jokowi Ogah Damai! Sengaja Tak Hadir Mediasi Perkara Ijazah Palsu, Siap Hadapi TIPU UGM di Sidang
6 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.