Minggu, 11 Mei 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Kibarkan Bendera Putih, Kakak Beradik Palestina Tetap Ditembak Sniper IDF saat Evakuasi Diri

Selasa, 30 Januari 2024 12:10 WIB
Tribunnews.com

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Dua kakak beradik ditembak oleh sniper Israel saat akan mengevakuasi diri dari jalur Gaza ke tempat yang lebih aman.

Meski keduanya membawa bendera putih, namun penembak jitu Israel mengabaikan hal tersebut.

Diketahui, keduanya merupakan keluarga Barbakh yang sedang mempersiapkan diri meninggalkan Al-Amal, Khan Younis menuju ke selatan.

Keluarga Barbakh pindah karena beredar pamflet dari pasukan Israel sehari sebelumnya.

Dalam pamflet bertuliskan perintah terhadap warga Gaza untuk mengungsi.

Dilansir Al Jazeera, pada (24/1/2024), keluarga Barbakh pada awalnya, tidak yakin dengan perintah evakuasi Israel.

"Karena kami sendiri belum melihatnya," ujar ibu dari keluarga Barbakh.

“Kami tidak tahu harus berbuat apa,” imbuhnya.

Baca: Hamas Inginkan Gencatan Senjata Permanen di Gaza, Tembakkan 15 Roket ke Kota-kota di Israel

Keluarga Barbakh beranggapan mereka bisa menembus tembok belakang dan keluar dari sana, karena ia bisa mendengar ada tembakan di luar.

"Suami dan anak-anak saya berpikir mungkin kami dapat mendobrak tembok belakang dan keluar dari sana, karena kami dapat mendengar ada tembakan di luar," tuturnya.

Namun pada akhirnya, keluarga Barbakh memutuskan bahwa cara terbaik adalah dengan cara yang paling langsung.

Yakni keluar rumah dengan membawa bendera putih dan menuju ke wilayah al-Mawasi sesuai petunjuk dalam pamflet.

“Saya memenggil Nahedh sang adik,” kata Mohamed-Adel, sang ayah.

“Saya memberinya kain putih untuk dikibarkan di atas kepalanya sebagai bendera putih."

"Saya pikir, tidak mungkin ada orang yang ingin menyakiti atau takut pada anak-anak," jelasnya. 

Saat anggota keluarga yang lain sedang mengumpulkan barang-barang terakhir yang mereka pikir bisa mereka bawa, Nahedh (13) melangkah keluar dari pintu depan dengan hati-hati.

Baca: Rudal Burkan Berbobot 500 Kilogram Jadi Senjata Hizbullah Gempur Pos-pos Militer Israel

Ia mengibarkan bendera putihnya di atas kepala dan berjalan perlahan ke sudut agar dia bisa melihat ke arah mana keluarganya harus pergi.

Menurut kesaksian keluarga tersebut kepada Al Jazeera, saat Nahedh mengambil beberapa langkah keluar dari pintu, dia tertembak di kakinya dan jatuh ke tanah.

Sang ayah langsung memanggilnya dari dalam pintu rumah, membujuk anak kecilnya itu untuk bangun dan mencoba masuk kembali ke dalam rumah.

Ketika Nahedh bangkit untuk mencoba kembali ke dalam rumah, dia ditembak dua kali lagi, di punggung dan di kepala.

Kakaknya, Ahmed, 18 tahun, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa penembakan itu datang dari arah al-Katiba sekitar 400 meter jauhnya.

Agen verifikasi AlJazeera, Sanad, dapat mengkonfirmasi aktivitas militer Israel pada hari tersebut.

Melihat apa yang terjadi pada adik laki-lakinya, Ramez (20) berlari keluar rumah untuk mencoba menariknya keluar dari bahaya.

Tetapi ia tertembak tepat di jantungnya dan menimpa saudaranya.

Keluarga tersebut tidak dapat mendekati jenazah Nahedh dan Ramez dan akhirnya harus meninggalkan lingkungan tersebut tanpa mengetahui apa yang terjadi pada mereka.

(Tribun-Video.com/ Tribunnews.com)

Baca berita terkait hanya di sini

# Konflik Palestina Vs Israel # Hamas # Gaza

Editor: Dyah Ayu Ambarwati
Reporter: Yustina Kartika Gati
Video Production: Abdul Salim Maula Safari Thoyyib
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved