Inggris Ngaku Cuma Nurut Perintah AS Serang Houthi di Yaman, Klaim London Tak Ada Ambisi Geopolitik

TRIBUN-VIDEO.COM - Militer Inggris terlibat langsung dalam serangan terhadap militan Houthi di Yaman, Kamis (11/1/2024).

Namun, Inggris berdalih tidak memiliki ambisi geopolitik di Yaman karena hanya mengikuti perintah Amerika Serikat (AS).

Hal itu disampaikan mantan anggota parlemen Inggris Matthew Gordon-Banks kepada media Rusia, Sputnik.

Menurutnya, London tidak memiliki kemampuan militer untuk melakukan apa pun, kecuali melakukan serangan terbatas seperti yang dilakukan AS.

Baca: Yaman Diserang AS-Inggris, Houthi: Mereka akan Menyesal Telah Membuka GERBANG NERAKA Diri Sendiri

Dalam hal ini, Gordon-Banks menegaskan bahwa Inggris hanya mengikuti AS dalam kapasitasnya sebagai negara sekutu.

"Inggris tidak perlu mengambil bagian dalam serangan udara ter batas terhadap Houthi, namu n memilih untuk melakukan hal tersebut jadi sebagai sekutu AS," kata Gordon-Banks.

Diketahui Inggris mengerahkan empat jet tempur milik Angkatan Udara Kerajaan untuk menggempur Houthi Yaman.

Keempat jet tersebut dilengkapi dengan serangkaian bom yang dipandu GPS/laser.

Baca: Masih Belum Puas, AS dan Inggris Siapkan Serangan Baru ke Yaman untuk Targetkan Posisi Houthi

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menggambarkan serangan itu sebagai tindakan terbatas untuk pembelaan diri.

Sebab, serangan Houthi di Laut Merah dinilai telah mengganggu arus perdagangan global.

Presiden AS Joe Biden menyebutkan, lebih dari 2.000 kapal terpaksa mengubah rute pelayaran karena takut diserang Houthi.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di UK 'Didn’t Need’ to Participate in Strikes on Houthis and Only Followed US Orders

VO: Agung Laksono
VP: Aisha Nada

# Yaman # Houthi # Inggris # Amerika