Minggu, 11 Mei 2025

Kisah Viral

'Hei Ada yang Hidup', Anggota KKB Terkejut Ada Korban Penembakan yang Dikira Tewas Berusaha Kabur

Kamis, 13 Desember 2018 11:49 WIB
Kompas.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Jimmi Aritonang, adalah satu dari 25 karyawan PT Istaka Karya yang berhasil selamat dari pembunuhan sadis yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.

Dilansir Tribun Video dari Kompas.com, Jimmy menceritakan bagaimana ia bisa selamat dari insiden penembak massal oleh KKB di Nduga tersebut.

Kejadian tersebut berawal ketika anggota KKB menhampiri Jimmy dan rekan-rekannya di kamp karyawan.

Anggota KKB mengumpulkan total 24 pegawai PT Istaka dan 1 pegawai PUPR di tempat itu.

Jimmy dan rekan-rekannya dari PT Istaka Karya pun dikumpulkan dan disuruh berbaris.

"Ayo kalian berbaris, buka baju," perintah pria bertelanjang dada dengan celana selutut.

Anggota KKB yang lain, lalu merampas telepon, dompet dan uang para karyawan.

"Siapa dan di mana pimpinan perusahaan," teriak seorang berambut gimbal yang sengaja dipanjangkan.

“Namanya Jonny Arung. Pimpinan tidak ada di sini. Dia lagi ikut bakar batu,” jelas seorang karyawan dengan suara gemetar.

Di bawah todongan senjata, karyawan PT Istaka Karya disuruh jalan menuju puncak Kabo. 

Ke Puncak Kabo sambil bertelanjang kaki, membuat kaki para pekerja luka oleh kerikil tajam.

Setelah kira-kira 2 jam berjalan kaki, KKB meminta mereka berhenti dan mengikat tangan para pekerja.

"Kalian tunggu sini. Kami mau bos kalian Si Jonny datang ke sini," ujar pria yang diidentifikasi sebagai Egianus Kogoya.

Emmanuel BN Bano bersama Efrandi P Hutagaol (keduanya ditemukan meninggal), kemudian mencoba menghubungi Jonny. Namun tak ada jawaban.

Seorang pendeta dan dua orang anggota masyarakat yang bersama-sama Jonny Arung ke lokasi upacara adat bakar batu, datang menemui para kelompok KKB. Mereka meminta KKB melepaskan seluruh karyawan PT Istaka Karya.

Anggota KKB menolak. Mereka meminta pendeta dan dua orang anggota masyarakat, agar Jonny yang datang.

"Pak Pendeta, kalau bosnya datang kami lepaskan mereka sudah," ujar Egianus.

Pendeta bersama warga masyarakat itu pergi meninggalkan para karyawan.

Para pekerja kemudian dibawa ke Puncak Kabo, mereka disiksa dan dipaksa mengaku sebagai TNI.

Setelah itu para karyawan ditembaki secara masal, pimpinan KKB, Egianus Kogoya memberi isyarat untuk pergi meninggalkan para korban.

Suasana hening, ketika Jimmy mencoba berbisik. Ternyata masih ada teman-temannya yang merespons.

Mereka lalu bangkit berdiri, lalu mencoba berlari, beberapa anggota KKB melihat mereka.

"Hei, ada yang hidup," teriak seorang anggota KKB.

Jimmy pun kemudian ditangkap, sementara rekannya tewas dibunuh anggota KKB yang mengejar.

Namun Jimmy beruntung, seorang pendeta datang menghampiri anggota KKB.

Sang pendeta berbicara menggunakan bahasa daerah kepada anggota KKB, dan meminta untuk membawa Jimmy.

"Ayo om kita pergi," ujar sang pendeta kepada Jimmy beberapa saat setelah berbicara kepada anggota KKB.

Jimmy kemudian diselamatkan sang pendeta dan dibawa ke Pos TNI di Mbua.

Simak video di atas. (Tribun-Video/Alfin Wahyu Yulianto)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jimmy Kisahkan Penyerangan KKB di Nduga: 2 Kali Tertangkap, Ditolong Mama Papua dan Pendeta (6)

ARTIKEL POPULER:

Benarkah Mie Ayam Tugu Lilin Pajang Solo Pakai Pesugihan Pocong? Yuk Mampir ke Warungnya

Ditanya Pilih Jokowi atau Prabowo, Begini Jawaban dan Saran Cak Nun

Baru Sebulan Menikah, Wanita di Palembang Dianiaya Sang Suami saat Telepon Ibunya

Editor: Radifan Setiawan
Reporter: Alfin Wahyu Yulianto
Sumber: Kompas.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved