Netanyahu Disebut Bahaya Jika Terus Jadi Kepala Negara, Kebohongannya Buat Kematian IDF Bertambah

TRIBUN-VIDEO.COM - Kebohongan PM Israel Benjamin Netanyahu disebut membuat kematian tentara IDF di Gaza semakin bertambah.

Demikian disampaikan pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid dalam cuitan Twitter miliknya pada Rabu (13/12/2023).

Dikutip Tribunnews.com, Yair Lapid menuding Netanyahu menghindar dari tanggung jawab atas terbunuhnya tentara di Gaza.

Ia mengatakan Netanyahu menciptakan perselisihan dengan AS dan menteri kabinet perang Benny Gantz serta Gadi Eizenkot.

Sebab, Netanyahu menentang upaya AS untuk mengizinkan Otoritas Palestina memerintahkan Jalur Gaza pasca perang.

Washington berpendapat harus ada otoritas atau pemerintahan Palestina di Gaza pada periode pasca perang.

Baca: Ogah Bela Israel? Tentara Zionis Justru Bantu Ukraina Lawan Rusia, Padahal Zionis Perang Lawan Hamas

Baca: Episode Paling Memalukan, IDF Rilis Video Tentara Israel Gagal Tembak Hamas meski di Depan Mata

Otoritas kesehatan Gaza mencatat hingga kini setidaknya 18.608 warga Palestina terbunuh.

Sementara 50.594 terluka dalam serangan Israel sejak itu.

Lebih lanjut, Lapid menyebut Netanyahu terlalu bahaya dan tidak bisa terus menjadi kepala negara Israel.

Diketahui Yair Lapid adalah mantan Perdana Menteri Israel ke 14 yang pernah memerintah pada 1 Juli 2022 hingga 29 Desember 2022.

Pria kelahiran 5 November 1963 itu saat ini menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Israel dan ketua Partai Yesh Atid.

Sebelum masuk ke kancah politik tahun 2012, ia seorang jurnalis, penulis, presenter TV, dan pembaca berita.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tentara Israel yang Tewas di Gaza Bertambah, Disebut-sebut karena Netanyahu Terus Berbohong

#israel #israelpalestineconflict #israelpalestina #israel #palestine #gaza #palestina #netanyahu #internasional #international #beritainternasional #hamas #hamasvsisrael