Konflik Palestina Vs Israel
Duka Mendalam Palestina atas Kematian Penyair & Akademisi Refaat Alareer dalam Serangan Udara Israel
TRIBUN-VIDEO.COM - Penghormatan dan rasa duka mengalir dari warga Palestina setelah penyair dan akademisi Palestina yang terkenal serta kontroversial, Refaat Alareer, terbunuh dalam serangan Israel di Gaza.
Dilansir dari Aljazeera pada Jumat (8/12/2023), Alareer yang berusia 44 tahun adalah seorang profesor terkemuka di Universitas Islam Gaza.
Ia juga merupakan salah satu pemimpin generasi muda penulis di wilayah tersebut.
Adapun, dirinya terbunuh bersama beberapa anggota keluarganya oleh serangan udara di Kota Gaza pada Rabu (6/12) lalu.
“Hati saya hancur,” kata penyair Gaza, Mosab Abu Toha, dalam sebuah postingan di media sosial.
Alareer ini juga ikut mendirikan proyek We Are Not Numbers, yang menyediakan lokakarya menulis bagi generasi muda Palestina di Gaza.
Baca: Israel Menyebut 2 Tentaranya Terluka Parah dalam Upaya Penyelamatan Sandera yang Digagalkan Hamas
Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera, salah satu pendirinya, Pam Bailey, berbicara tentang kesedihan yang sangat besar.
“Banyak orang yang tahu tentang Refaat, lewat buku-bukunya, lewat puisi-puisinya. Itu sebabnya Anda mendengar tentang dia hari ini karena begitu banyak orang yang mencintainya,” katanya, menceritakan bagaimana dia telah memanusiakan perjuangan masyarakat di Gaza.
Meski begitu, Alareer belakangan juga menimbulkan kontroversi dalam beberapa pekan terakhir karena membandingkan serangan Hamas terhadap Israel pada (7/10) dengan Pemberontakan Ghetto Warsawa.
Seperti diketahui, sejak tentara Israel memulai pemboman tanpa henti di Jalur Gaza, Alareer tetap tinggal di kampung halamannya di Shujayea di Gaza utara.
Hal itu sebelumnya ia gambarkan sebagai “lambang kebangkitan yang tidak mau tunduk pada kebiadaban Israel”.
Dirinya, secara teratur mengunggah kabar terbaru dari wilayah tersebut yang menggambarkan bagaimana penembakan hebat menghancurkan rumah, bisnis, dan kehidupan warga Palestina.
Dalam sebuah wawancara di podcast The Electronic Intifada, Alareer mengatakan bahwa aksi Israel adalah kebrutalan.
Peryataan itu ia sampaikan, sementara suara ledakan keras terdengar di latar belakang saat podcast berlangsung.
“Ini sungguh kebrutalan yang tak terkatakan,” kata Alareer dalam sebuah wawancara di podcast The Electronic Intifada , sementara suara ledakan keras terdengar di latar belakang.
Baca: Pemerintahan Presiden Biden Meminta Kongres Setujui Penjualan Peluru untuk Tank Merkava Israel
Alareer, kemudian mengatakan bahwa sebanyak apapun cuitan diunggah di media sosial, kenyataan kengerian di lapangan (Gaza) lebih buruk.
“Tidak peduli berapa banyak tweet atau siaran langsung yang Anda lihat, kenyataan di lapangan jauh lebih buruk daripada di media sosial… Kami tidak pantas menerima ini. Kami bukanlah binatang seperti yang dipikirkan orang Israel. Anak-anak kita berhak mendapatkan yang lebih baik,” katanya.
Adapun, beberapa minggu sebelum dirinya tewas, Alareer mengatakan dalam sebuah postingan di media sosial X, bahwa jika ia meninggal, berita tersebut akan menjadi “sebuah dongeng.”
Banyak orang Palestina mengingat Alareer karena caranya menulis dan berbicara tentang pembebasan Palestina dan menentang pendudukan Israel.
Adapun, Ahmed Nehad, seorang teman dan mantan murid akademisi dan penyair terkemuka di Gaza mengatakan bahwa “warisan Alareer akan hidup selamanya”.
“Dia melatih ribuan pemuda Gaza, pria dan wanita untuk menulis tentang Palestina,” kata Nehad kepada Al Jazeera. “Saya ingat menulis dan membacakan baris puisi pertama saya untuknya lima tahun lalu, dan saya ingat betapa dia senang mendengarnya, dan bagaimana dia selalu membantu kami.”
(Tribun-Video.com/aljazeera.com)
Artikel ini telah tayang di aljazeera.com) dengan judul Palestinians mourn poet Refaat Alareer killed in Israeli air strike,
# Refaat Alareer # Palestina # Israel # Gaza
Reporter: Ninaagustina
Video Production: yohanes anton kurniawan
Sumber: Sumber Lain
Tribun Video Update
IDF Masuk Jebakan! Tewas Dibom Hamas di Terowongan | Houthi Blokir Wilayah Udara Israel
6 hari lalu
Tribun Video Update
Update Perang Gaza: IDF Masuk Perangkap! Terbunuh di Terowongan | Houthi Blokir Wilayah Udara Israel
6 hari lalu
Tribun Video Update
Penampakan Rudal Balistik Baru 'Qassem Basir', Diklaim Kebal Sistem Pertahahan Udara Israel & AS
6 hari lalu
Tribun Video Update
Kabinet Israel Setujui Perluasan Perang di Gaza, IDF Panggil Ribuan Pasukan Cadangan
6 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.