Live Update
Israel Akui Koordinasi Militernya Lemah dan Tak Siap Melawan Hamas, Sebut Serangan Hamas bak Neraka
TRIBUN-VIDEO.COM - Situs berita Israel, Ynet melansir laporan rinci dan gambaran tentang pertempuran di Gaza yang menyebabkan pemecatan seorang komandan kompi dan wakilnya dari ketentaraan Israel (IDF).
Pemecatan dua pimpinan kompi itu memicu protes dan perpecahan di tubuh IDF.
Sekitar setengah kompi pasukan, dilaporkan menolak kembali bertempur di Gaza gegara pemecatan atasannya tersebut.
Dalam laporan itu, outlet media itu mengutip pernyataan tentara Israel yang mengatakan, “Kami menerima 'tembakan neraka' (hellish fire) dari segala arah (di Gaza).”
Ynet menambahkan, pertempuran yang terjadi pada awal serangan darat mengejutkan tentara Israel.
Laporan itu menyebut, jika tentara Israel hanya bersiap untuk konfrontasi ringan, mengantisipasi sejumlah kecil pejuang Hamas.
Namun kenyataannya, tentara IDF di fase awal invasi darat ke Gaza justru menghadapi “tembakan neraka” dari senapan mesin, senjata ringan, dan peluru RPG yang diluncurkan oleh puluhan pejuang Hamas dari berbagai arah.
"Para prajurit menunjukkan kalau situasi “dengan cepat berubah (dari operasi serbu) menjadi pertempuran penyelamatan” karena cedera yang diderita oleh unit tentara Israel yang disergap oleh perlawanan Hamas," tulis media tersebut mengutip pengakuan seorang tentara Israel.
"Persiapan untuk pertempuran itu “tidak dilakukan dengan benar,” tambah tentara Israel dalam laporan Ynet.
Tentara IDF tersebut menekankan, jika komandan kompinya tidak mengambil keputusan untuk mundur, maka akan jatuh banyak korban jiwa dari satuannya.
Baca: Hamas Akui 2 Anggotanya Lakukan Penembakan di Yerusalem Barat, 3 Warga Israel Tewas dan 16 Luka
“(Jika kami tidak mundur) hal ini akan berakhir dengan jatuhnya korban jiwa,” kata tentara Israel tersebut.
Tentara Israel itu juga membantah pernyataan yang menyebut kalau perlindungan udara yang diberikan ke pasukan infanteri IDF tidak cukup selama pertempuran di Gaza.
Dia justru mengaitkan soal hilangnya kendali dalam pertempuran tersebut dengan kinerja dan garis komando yang tidak memadai di antara pasukan dan unit-unit tempur IDF.
Soal lemahnya koordinasi dan garis komando di tentara Israel, sebuah laporan menunjukkan penyebab kematian tentara Israel di Gaza juga disebabkan oleh 'friendly fire'.
Friendly fire adalah serangan dari pasukan militer terhadap unitnya sendiri, yang disangka target saat pertempuran terjadi.
Memo melaporkan, Selasa (21/11/2023), militer Israel mengakui kalau sejak awal serangan darat di Jalur Gaza, ada beberapa kasus di mana tentara terbunuh oleh friendly fire.
Situasi Friendly Fire ini lazimnya terjadi karena tidak ada atau kurangnya koordinasi antar-pasukan di divisi yang berbeda.
Menurut media Israel, Militer Israel mengatakan kalau sebagian besar insiden “friendly fire” ini terjadi selama operasi gabungan antara pasukan lapis baja dan infanteri dalam pertempuran.
Militer Israel juga mengatakan "pihaknya terus-menerus mengevaluasi pertempuran yang sedang berlangsung, termasuk kasus-kasus baku tembak, dan dengan cepat menerapkan pembelajaran yang didapat.”
Laporan menambahkan kalau sebagian dari pembelajaran ini termasuk keputusan kalau setiap pasukan yang memasuki gedung harus menentukan posisinya di dalam gedung.
"Dan bahwa tank harus lebih berhati-hati saat menembaki gedung (agar tidak kena pasukan sendiri)," tulis laporan itu.
Menurut Israel, jumlah tentara Israel yang terbunuh sejak 7 Oktober telah meningkat menjadi 390 orang.
Namun, juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Obaida, mengatakan jumlahnya “jauh lebih besar”.
“Militer Israel berbohong kepada publik mengenai jumlah tentara yang tewas di Jalur Gaza dan jalannya pertempuran,” katanya.
Dia memperingatkan Israel dengan mengatakan, “Kami mengharapkan lebih banyak tentara Anda yang kembali dengan tas hitam (kantung jenazah).”(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengakuan Tentara Israel: Tembakan Neraka dari Berbagai Arah Gaza, Dari Serbu Jadi Penyelamatan
#beritaterkini #beritaterbaru #beritaviral #kabarterkini
Reporter: Mei Sada Sirait
Video Production: Abdul Salim Maula Safari Thoyyib
Sumber: Tribunnews.com
TRIBUN VIDEO UPDATE
AS Diklaim Pakai Senjata Terlarang "Bom GBU-39" untuk Serang Pusat Migran di Yaman: Melanggar Hukum
Rabu, 30 April 2025
Tribunnews Update
Tentara Israel Kocar-kacir Dengar Tembakan: Tersandung hingga Jatuh, Berguling Panik Kebingungan
Rabu, 30 April 2025
TRIBUN VIDEO UPDATE
Tentara Israel "Gosong" Dirudal Al-Quds di Persembunyian | Jet Tempur AS & UK "Duet" Serang Houthi
Rabu, 30 April 2025
TRIBUN VIDEO UPDATE
UPDATE Perang Gaza: Persembunyian Tentara Israel Dirudal Al-Quds | Jet AS & UK "Duet" Serang Houthi
Rabu, 30 April 2025
TRIBUN VIDEO UPDATE
Tampang Pasukan IDF Menjerit Ketakutan Disergap Hamas, Terseok-seok Dilempar Granat
Rabu, 30 April 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.