Dekati Kubu AMIN Dinilai Jadi Taktik Jaga-jaga PDIP Jika Ganjar-Mahfud Tak Lolos Putaran Kedua

TRIBUN-VIDEO.COM - Aksi PDIP menjalin komunikasi dengan kubu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau pasangan AMIN, dinilai sebagai taktik jaga-jaga.

Pernyataan itu disampaikan oleh pengamat politik Jannus TH Siahaan, Kamis (23/11).

Janus mengatakan bahwa taktik itu dilakukan sebagai antisipasi jika Ganjar Pranowo dan Mahfud MD tak lolos di putaran kedua.

Jika Ganjar-Mahfud tak lolos putaran kedua, menurut Janus, PDIP akan melampiaskan kemarahan ke Gibran dan menyerahkan suaranya ke kubu AMIN.

"jika ternyata Ganjar-Mahfud tak lolos ke putaran kedua, bisa saja untuk melampiaskan ‘kemarahan’ PDI-P ke Jokowi dan Gibran, PDI-P bisa saja menyerahkan suaranya ke kubu AMIN dengan konsesi-konsesi politik tertentu," ucap Jannus.

Selain itu, pendekatan PDIP ke kubu AMIN juga dinilai sebagai langkah antisipasi mengamankan suara jika Ganjar-Mahfud lolos.

Baca: Respons PDIP soal Turunnya Elektabilitas Ganjar, Hasto Sebut Survei Bisa Diintervensi seperti MK

Baca: Status Jokowi di PDIP, MKMK Anggap Wajar Anwar Usman Kecewa, Isu 2 WNI di Gaza DitangkapIsrael

Pasalnya dalam berbagai analisis menyatakan jika Ganjar berhadapan dengan Prabowo di putaran kedua, maka kemungkinan Ganjar kalah.

Penyebabnya adalah pendukung AMIN yang diasumsikan tidak lolos babak kedua akan berpindah ke Prabowo.

Janus menilai jika PDIP mendekati AMIN, maka suara pendukung diharapkan bisa berpindah ke Ganjar.

Menurut Janus, peluang PDIP mendapatkan suara Nasdem dan PKB cukup besar.

Hal itu karena kedua partai itu telah berkawan dengan PDIP sejak 9 tahun terakhir.

"Dalam pandangan saya, dengan mendekati kubu AMIN, PDI-P berpeluang menjajaki rencana koalisi dengan Partai Nasdem dan PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) kalau Anies-Cak Imin tak lolos ke putaran kedua," kata Jannus. (Tribun-Video.com/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PDI-P Dekati Kubu AMIN Dinilai Taktik Antisipasi Jika Ganjar-Mahfud Tak Lolos"