Senin, 12 Mei 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Takut Banyak Korban Sipil Berjatuhan, AS Minta Israel Pakai 'Bom Kecil' untuk Serangan di Gaza

Senin, 6 November 2023 11:20 WIB
Sumber Lain

TRIBUN-VIDEO.COM - Seorang pejabat militer mengatakan Amerika Serikat mengerahkan drone, satelit, dan pesawat dari kapal induk untuk mencari informasi tentang tawanan Israel di Gaza.

Pejabat tersebut juga menyarankan agar Israel menggunakan bom berukuran kecil.

Hal ini menurutnya lebih cocok untuk lingkungan perkotaan yang padat di Gaza.

Pejabat itu mengatakan, bom berukuran kecil lebih cocok digunakan daripada bom yang berukuran lebih besar saat ini yang memang disiapkan selama bertahun-tahun.

Penggunaan bom lebih kecil juga dinilai mengurangi jumlah korban sipil yang terbunuh dalam upaya menghindari kekhawatiran kemanusiaan internasional.

Kepada New York Times yang dikutip Al Mayadeen, pejabat yang terlibat dalam pertemuan pribadi dengan para pejabat Israel mengungkapkan, AS menguraikan serangkaian arahan yang dapat membuat operasi Israel lebih efektif dan diduga berakibat fatal bagi warga sipil di Gaza.

Baca: Target Hizbullah Serang Kerumunan Tentara Israel yang Sembunyi di Rumah Penduduk di Metula

Pejabat yang tidak disebutkan namanya mengungkapkan, AS juga meningkatkan upaya pengumpulan intelijen di Gaza.

Pengumpulan intelijen dilakukan menggunakan drone untuk mencari tawanan yang ditahan Hamas.

Selain itu, drone juga digunakan untuk mengarahkan satelit militer untuk memantau wilayah tersebut dan mengerahkan pesawat dari dua kapal induk di Mediterania ke Gaza.

Secara luas, berbagai informasi intelijen dengan IOF, mereka tidak membantu mereka memilih target serangan.

AS berusaha untuk berpura-pura sebagai non pihak dalam agresi di Gaza.

Namun operasi tersebut merupakan partisipasi langsung dalam perang yang sedang berlangsung.

Tercatat bahwa sejauh ini, perang Israel di Gaza gagal untuk menyingkirkan pemimpin menengah dan senior di Hamas.

Pejabat Amerika percaya, semakin brutalnya Israel dalam melakukan agresi, semakin cepat pula tekanan yang diberikan kepada para pemimpinnya untuk mengakhiri perang.

Baca: Israel Lagi-lagi Serang Pengungsian Warga Gaza, Kini Kamp Al-Maghazi Jadi Target Pengeboman

Kampanye yang lebih tepat sasara, dapat berlangsung lebih lama dan menimbulkan kerusakan yang lebih besar pada sayap militer Hamas. 

Sebuah laporan oleh Politico mengungkapkan pada hari Sabtu bahwa apa yang disebut anggota parlemen Progresif di AS telah menekan pemerintahan Joe Biden untuk menggunakan pengaruhnya untuk mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza akibat serangan Israel.

Meskipun Gedung Putih hanya mendukung gencatan senjata sementara, kepemimpinan Israel menentangnya, sehingga memicu bentrokan politik.

Kongres sedang mempertimbangkan permintaan pendanaan, termasuk lebih dari $14,3 miliar untuk "Israel", sebagai bagian dari paket tambahan keamanan nasional.

Sementara itu, anggota parlemen menuntut agar Israel secara terbuka menyampaikan rencana mengenai keselamatan sipil dan masalah kemanusiaan sebelum menyelesaikan bantuan tambahan.

Tuntutan-tuntutan ini merupakan bagian dari suara yang kian meningkat dari Partai Demokrat yang semakin waspada terhadap skala bencana kemanusiaan di Gaza dan menyerukan gencatan senjata agar warga sipil bisa mengungsi.

Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan tersebut dan mengatakan bahwa gencatan senjata merupakan bentuk penyerahan diri kepada Hamas.

Perselisihan ini meningkatkan ketegangan antara sekutu penting AS dan tekanan progresif atas masalah kemanusiaan. (*)

Baca artikel terkait di sini

# Konflik Palestina Vs Israel # Amerika Serikat # Gaza # Hamas # Hizbullah

Editor: Dyah Ayu Ambarwati
Video Production: Rania Amalia Achsanty
Sumber: Sumber Lain

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved