Mata Lokal Memilih
Mahfud MD Akui Tolak Tawaran Jadi Cawapres Prabowo dan Anies: Tak Ingin Partai Koalisi Pecah
TRIBUN-VIDEO.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) sekaligus calon wakil presiden (cawapres) dari poros PDIP, Mahfud MD mengungkapkan, ia sempat mendapat tawaran menjadi cawapres dari kubu Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
Mahfud mengaku tawaran untuk menjadi Cawapres Anies Baswedan ini diungkapkan oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu.
Namun, Mahfud langsung menolak tawaran tersebut karena tidak ingin partai yang ada di Koalisi Perubahan, yakni PKS, NasDem, dan Demokrat pada saat itu pecah.
Mahfud juga tidak ingin ketika pengusulan namanya di Koalisi Perubahan berbuntut tuduhan pemecah belah koalisi.
"Saya sudah dihubungi oleh mereka pada saat itu, bahkan Ketua Parpol yang menghubungi saya. Pak Syaikhu (Presiden PKS) kan, dia bilang 'Pak Mahfud kami menjajaki cari orang ini, kami kan punya hak untuk mengusulkan nama. Mau enggak Pak Mahfud dipasangkan dengan Pak Anies?"
"Saya langsung bilang enggak, bukan saya ada masalah dengan Pak Anies, partai anda nanti pecah. Karena nanti kalau anda bawa saya kesana, salah satu partai, Partai Demokrat bisa lari dari tempat anda."
Baca: Anies Menitikkan Air Mata di Samping Cak Imin saat Pidato di Gedung DPP Nasdem Sebelum Daftar ke KPU
"Nanti saya yang dituduh memecah belah. Padahal tugas saya menjaga. Tawaran bukan dari Anies, tapi dari Ketua PKS Pak Syaikhu," kata Mahfud dalam tayangan Mata Najwa, Kamis (19/10/2023).
Selain itu, Mahfud juga sempat mendapat tawaran menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.
Tawaran tersebut awalnya diungkapkan dalam beberapa pertemuan antara Mahfud dan Prabowo, baik saat pertemuan di Istana maupun saat Prabowo berkunjung ke rumahnya di momen Hari Raya.
"Datang tawarannya dari Pak Prabowo, tetapi tidak langsung. Jadi Hari Raya dia (Prabowo) ketempat saya, di Istana juga pernah bilang 'Pak Mahfud ini mau Pilpres, kita dulu pernah sama-sama ya, kita bisa menjemput takdir kiranya.' Lalu salaman sebentar."
"Habis itu dia ke rumah juga dengan saya, ketemu saya sendiri di rumah, momennya Hari Raya. 'Gimana Pak Prabowo dengan siapa (pasangan cawapres).'"
"Pak Prabowo bilang 'saya mau dengan NU, tapi bukan dengan PKB. Saya mau koalisi dengan PKB. Tapi Wapres dari NU bukan dengan Cak Imin."
Baca: KPU Belum Terima Surat Pemberitahuan Kapan Prabowo & Cawapresnya Daftar, KIM Tunggu Zulhaz Pulang?
"Saya tanya siapa, dijawab 'ya nomer 1 Khofifah, nomor 2 Pak Mahfud, tapi NU nya. PKB nya kita pakai sebagai koalisinya," ungkap Mahfud.
Mahfud mengaku tidak pernah menolak atau mengiyakan tawaran Prabowo tersebut.
Ia hanya menyarankan Prabowo untuk melakukan simulasi apabila nama Mahfud masuk dalam radar cawapres.
Salah satu alasan yang akhirnya membuat Mahfud tak bersanding dengan Prabowo adalah pandangannya terhadap tim suskes Prabowo.
Menurut Mahfud, ia tidak bisa bersanding dengan Prabowo karena orientasi sosok cawapres yang diinginkan tim sukses Prabowo bukanlah dirinya.
"Kan Pak Prabowo menurut saya juga sudah terlalu senior, sehingga meskipun saya tidak pernah bilang iya dan tidak ke Pak Prabowo, tapi rasanya kalau saya lihat dari tim suksesnya, orientasinya bukan ke orang seperti saya," terang Mahfud MD. (Tribun-Video.com/Tribunnews.com)
Baca artikel terkait hanya di sini
# Mahfud MD # Prabowo Subianto # Anies Baswedan # Ganjar Pranowo # PDIP # cawapres # Pilpres 2024 # capres # Partai Koalisi
Video Production: yohanes anton kurniawan
Sumber: Tribunnews.com
Terkini Nasional
PDIP Pasang Badan! Bela Aura Cinta yang Dibully Gegara Lantang Debat dengan KDM: Ini Eksploitasi!
Rabu, 30 April 2025
Nasional
Roy Suryo Memohon ke Prabowo seusai Dilaporkan Jokowi soal Dugaan Ijazah Palsu: Jangan Diadu Domba
Rabu, 30 April 2025
TRIBUN VIDEO UPDATE
PDIP Pasang Badan seusai Dedi Mulyadi Debat dengan Aura Cinta: Ini Ekspoloitasi! Dia Bibit Pemimpin
Rabu, 30 April 2025
TRIBUNNEWS UPDATE
Mahfud MD Sentil Wamen Fahri Hamzah Buntut Rangkap Jabatan, Dinilai Problem Etik dan Hukum
Rabu, 30 April 2025
TRIBUNNEWS UPDATE
Dedi Mulyadi Kena Sentil PDIP Tak Semua Problem Harus Diselesaikan Tentara, Termasuk Siswa Nakal
Rabu, 30 April 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.