Sabtu, 10 Mei 2025

Konflik Rusia vs Ukraina

Takut Kalah? Israel Mengaku Tak Tertarik Perang dengan Hizbullah dan Minta untuk Tahan Diri

Senin, 16 Oktober 2023 12:29 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa Israel tidak tertarik melancarkan perang di front utara.

Dia mengungkapkan jika Hizbullah Lebanon menahan diri maka Israel akan menjaga situasi di sepanjang perbatasan sebagaimana adanya.

Seperti diketahui, tembakan sporadis di perbatasan Israel-Lebanon selama seminggu terakhir telah menimbulkan kekhawatiran bahwa pertempuran dengan militan Hamas di Gaza dapat meningkat menjadi konflik yang lebih luas.

Pada Minggu sore, sirene terdengar di seluruh Israel utara, membuat penduduk berlarian mencari perlindungan, dan militer mengatakan pihaknya mencegat lima dari sembilan roket yang ditembakkan dari Lebanon.

Baca: Kecewa! Warga Israel Berontak Tak Percayai Pemerintah, Korban Jiwa dan Tawanan Hamas Makin Banyak

Mereka kemudian membalas dengan tembakan artileri ke daerah tempat roket diluncurkan.

“Kami tidak tertarik pada perang di wilayah utara. Kami tidak ingin memperburuk situasi,” kata Menteri Pertahanan Yoav Gallant, dilansir Reuters.

"Jika Hizbullah memilih jalur perang, maka mereka akan menanggung akibat yang sangat berat. Sangat berat. Namun jika Hizbullah menahan diri, kami akan menghormati hal tersebut dan menjaga situasi seperti apa adanya," kata Gallant, seraya mencatat bahwa telah terjadi baku tembak di perbatasan.

Sebelumnya, para pejabat tinggi Amerika memperingatkan bahwa perang antara Israel dan kelompok Hamas dapat meningkat, ketika kapal perang Amerika menuju ke daerah tersebut di tengah meningkatnya bentrokan di perbatasan utara negara itu dengan Lebanon.

Israel telah melancarkan kampanye pemboman yang ganas di Gaza sebagai pembalasan atas serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel oleh Hamas delapan hari lalu yang menewaskan sekitar 1.300 warga Israel, sebagian besar warga sipil.

Pihak berwenang Gaza mengatakan lebih dari 2.670 orang tewas di sana, seperempat dari mereka adalah anak-anak.

Baca: Kesombongan Netanyahu: Hamas Kira Kami akan Dihancurkan, Kamilah yang akan Hancurkan Hamas

Jumlah korban jiwa diperkirakan akan bertambah ketika Israel bersiap melakukan serangan darat ke daerah kantong kecil dan padat penduduk yang mungkin akan dimulai dalam beberapa hari ke depan.

Konflik tersebut telah menyebabkan ketegangan meningkat.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengumumkan pengerahan kelompok kapal induk kedua pada Sabtu malam.

Kapal induk Dwight Eisenhower akan bergabung dengan armada kecil termasuk kapal induk besar Gerald R. Ford di Mediterania timur.

“Iran adalah gajah dalam hal ini,” seorang pejabat AS yang menjelaskan situasi tersebut mengatakan tentang meningkatnya kehadiran militer.

“Kapal induk disertai dengan kapal perang dan pesawat serang. Segala upaya dilakukan untuk menghentikan konflik regional.”

Baca: Menelisik Target Utama Israel Serang Hamas Palestina, IDF Yakin Punya Terowongan Misterius

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian memperingatkan pada hari Minggu bahwa negaranya dapat bertindak.

Iran menyampaikan pesan kepada para pejabat Israel bahwa jika Israel tidak menghentikan kekejaman di Gaza, maka Iran tidak akan tinggal diam.

Di mana jika cakupan perang meluas, maka Amerika juga akan mengalami kerugian yang signifikan.

Sebelumnya, AS mendesak Israel untuk menunda serangan daratnya guna memungkinkan upaya kemanusiaan bagi warga Gaza yang terjebak di wilayah tersebut.(*)

Host : Mei Sada Sirait
Video Editor : Latif

# Hizbullah # Israel # Hamas # Konflik Israel-Hamas

Editor: Ramadhan Aji Prakoso
Reporter: Mei Sada Sirait
Video Production: Latif Ghufron Aula
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #Hizbullah   #Israel   #Hamas   #Konflik Israel-Hamas

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved