LIVE UPDATE

Aksi Perundungan Pelajar SMP Kembali Terjadi di Sragen, Berawal Gegara Lirikan Mata dari Korban

Kamis, 5 Oktober 2023 15:01 WIB

Tribun Jateng

TRIBUN-VIDEO.COM - Seorang pelajar kelas 3 SMP asal Sragen berinisial S diduga menjadi korban bullying atau perundungan.

Video tentang aksi perundungan itu viral belakangan ini.

Pelaku berinisial A. Sedang korbannya inisial S.

Dikutip dari Tribun Solo, S dan A sebenarnya merupakan teman satu angkatan di sebuah SMP daerah Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen.

Namun, saat ini A tidak lagi bersekolah di sekolah yang sama dengan korban.

Dia sudah mengundurkan diri saat semester 1 atau ganjil.

Aksi bullying yang dilakukan A terhadap S diduga terjadi di sebuah jembatan perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen.

Aksi perundungan itu terjadi pada bulan Agustus 2023.

Baca: Terjadi lagi! Dua Siswi MTS di Bekasi Jadi Korban Perundungan, Dipukul hingga Alami Trauma

Seperti yang disampaikan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP tempat korban belajar, Teguh Hartadi.

Pihak sekolah memang menanyakan langsung kepada korban seiring viralnya video aksi perundungan tersebut.

Menurut Teguh, korban lupa tanggal berapa perundungan itu ia alami.

"Peristiwa tersebut saya tanya anaknya, Nduk kira-kira itu kapan peristiwanya? Bulan Agustus katanya, tanggalnya lupa," kata Teguh saat ditemui TribunSolo.com, Rabu (4/10/2023).

Teguh juga membeber soal motif dibalik aksi dugaan bullying atau perundungan yang dialami, S, siswi kelas 3 SMP di Kabupaten Sragen.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP tempat korban belajar, Teguh Hartadi mengatakan pihaknya juga berusaha mengorek latar belakang terjadinya aksi perundungan itu.

"Gara-garanya apa Nduk? kamu kok sampai digitukan?," ujar Teguh menirukan kembali percakapannya dengan korban.

Kemudian korban menjawab pertanyaannya itu.

Baca: MK Resmi Jadi Tersangka, Kepala Sekolah SMPN 2 Cimanggu Ungkap Sosok Pelaku Perundungan Cilacap

Dimana, perundungan itu berawal ketika korban dan pelaku berpapasan di jalan.

Pada saat itu, korban melihat pelaku dengan lirikan mata.

Ternyata, pelaku malah mengira jika korban sedang menantang pelaku.

Lalu, terjadilah aksi pemukulan dan tendangan yang diterima korban.

"(kata S), 'gara-garanya gini Pak, satu, saya lewat itu melirik (pelaku) dikira nantang'," kata Teguh.

Tak hanya sampai di situ, ternyata pelaku juga meminta uang kepada korban.

Pada saat itu, korban hanya membawa uang Rp 10.000.

Korban pun tidak kuasa menolak permintaan pelaku, karena pelaku juga mengancam.

"Yang kedua itu katanya si S mau dipinjemin uang, tapi si anak saya, tidak punya uang, adanya Rp 10.000," jelasnya.