TRIBUNNEWS UPDATE
PDIP Beri Sinyal Penolakan Gabungnya Demokrat ke Kabinet, Hasto Nilai Kurang Kondusif
TRIBUN-VIDEO.COM - Partai Demokrat disebut-sebut akan mendapat kursi di Kabinet Indonesia Maju setelah Presiden Joko Widodo bertemu dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menanggapi isu tersebut, PDIP menilai jika perombakan kabinet kurang kondusif jika dilakukan saat ini.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mengungkap alasan mengapa reshuffle kurang kondusif jika dilakukan sekarang.
"Reshuffle dalam situasi sekarang, ya tentu saja kurang kondusif. Kecuali, kecuali, ada menteri yang karena aspek-aspek hukum atau berhalangan tetap, itu reshuffle dapat dilakukan," kata Hasto ditemui di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Selasa (3/10/2023).
Hasto beralasan, semua partai politik tengah bersiap menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Di mana pendaftaran calon presiden dan wakil presiden akan dilakukan dalam dua pekan ke depan.
Selain itu, ia juga menilai bahwa Jokowi tengah sibuk memaksimalkan kinerja pemerintah menjelang akhir masa jabatannya.
Sehingga, ada skala prioritas yang harus dijalankan kepala negara.
Baca: Pengamat: Pertemuan Jokowi-SBY Jadi Momentum Terlepas dari Kerangkeng Perintah Megawati
Baca: Pertemuan Jokowi-SBY Disebut Lobby AHY Masuk Kabinet, Demokrat Tegas Berikan Bantahan
"Bagi Presiden Jokowi, skala prioritas saat ini adalah melakukan langkah-langkah percepatan terhadap seluruh target-target terhadap program strategis yang sudah dicanangkan, dan kemudian melakukan evaluasi secara konstruktif untuk nantinya diberikan kepada pemerintahan yang akan datang," ujar Hasto.
Hasto juga menilai, bahwa komposisi Kabinet Indonesia Maju maupun kerja sama partai politik koalisi pendukung Jokowi sudah sangat baik.
Namun, ia menekankan bahwa keputusan merombak kabinet merupakan hak prerogatif presiden,
Diakuinya, PDIP akan menghormati keputusan itu.
Sementara PPP menilai, kecil kemungkinan terjadi reshuffle kabinet dalam waktu dekat.
"Ini kabinet tinggal satu tahun lebih sedikit, kok rasa-rasanya kecil kemungkinan ada reshuffle," ujar Juru Bicara PPP Achmad Baidowi, Selasa.
Namun, pihaknya mengaku tak masalah jika nantinya Jokowi merangkul Demokrat untuk gabung ke dalam kabinet.
"Ya kalaupun Demokrat mau silakan dan Pak Jokowi butuh. Kalau PPP yang penting tidak mengurangi kursi (menteri) begitu kan," kata Awiek.
(Tribun-Video.com/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sinyal Penolakan PDI-P dan PPP soal Isu "Reshuffle" Terkait Bergabungnya Demokrat"
Reporter: Tri Suhartini
Video Production: Dwi Adam Sukmana
Sumber: Tribunnews.com
TRIBUNNEWS UPDATE
Rangkuman Perang India-Pakistan: Gencatan Senjata Dilanggar, Situs Nuklir Dibidik, Rudal China Siaga
6 jam lalu
TRIBUNNEWS UPDATE
Kondisi Malah Kritis! India Pakistan Saling Tuduh Langgar Gencatan Senjata, Perbatasan Mencekam
7 jam lalu
TRIBUNNEWS UPDATE
Jet Thunder Pakistan Pakai Rudal Hipersonik China Hantam S-400 Rusia Milik India, Perang Udara Pecah
7 jam lalu
TRIBUNNEWS UPDATE
Habiburokhman Jadi Penjamin Mahasiswi ITB Kasus Meme Prabowo-Jokowi, Maklumi Meski Hina Presiden
7 jam lalu
TRIBUNNEWS UPDATE
Hercules Terancam Dipidana Kasus Pembakaran Mobil Polisi di Depok, Selidiki Adanya 'Perintah Atasan'
8 jam lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.